Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sepertinya, para konsumen gula rafinasi harus merogoh koceknya lebih dalam lagi. Pasalnya, harga bahan baku gula rafinasi yakni raw sugar atau gula mentah terus melonjak naik di pasar internasional. Bila dibandingkan Januari 2009, harga raw sugar naik dari US$ 270 per ton menjadi US$ 286 per ton pada Februari hingga saat ini.
Alhasil, harga gula rafinasi dipastikan ikut berangsur naik. Jika sebelumnya harga gula rafinasi pada pertengahan Januari sudah naik sekitar 5% hingga 6%, kemungkinan produsen kembali mengoreksi harga pemanis ini. "Tapi ini bukan kenaikan. Harga gula rafinasi terus mengikuti mekanisme pasar, " kata Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (Agri) M Yamin, Kamis (5/2).
Pada pertengahan Januari, gula rafinasi masih diperdagangkan dari tingkat produsen di level Rp 5.500-5.600 per kilogram (kg). Kala itu, harga bahan baku gula mentah di kisaran harga US$ 247 per ton. Namun, dengan memperhitungkan harga gula mentah telah mencapai level US$ 286 per ton, maka gula rafinasi di tingkat produsen harganya bakal menjadi Rp 6.600 per kg.
Produsen gula rafinasi mengaku tak mengetahui penyebab harga gula mentah terus naik. Kemungkinan, kenaikan tersebut dipicu oleh melonjaknya harga minyak mentah dunia. Beban biaya produsen gula rafinasi juga bertambah akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang sudah berkisar Rp 12.000 per US dolar. Pada Desember 2008 harga gula mentah masih di kisaran harga US$ 247 per ton, Januari 2009 US$ 270 dan saat ini US$ 286 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News