Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
CHICAGO. Harga-harga komoditas saat ini mencapai harga tertingginya sejak lebih dari dua tahun sebagai akibat dari ekspektasi pertumbuhan ekonomi global yang tidak diiringi oleh naiknya pasokan komoditas.
Indeks spot 24 komoditas di The Standard&Poor's GSCI mencatatkan kenaikan 1,2% menjadi 643,82 pada pukul 11:34 waktu New York, setelah menyentuh angka tertinggi sejak 26 September 2008 yakni 645,72. Dihitung dari tahun lalu, indeks telah reli sebanyak 21%.
Harga kedelai untuk pengiriman Maret naik 23,5 sen atau 3,9% menjadi US$ 6,305 per gantang di Chicago, setelah naik melewati rekor sebanyak 70 sen menjadi US$ 14,27 per gantang dalam 29 bulan terakhir.
Sementara itu harga gandum untuk kontrak pengiriman Maret juga naik 2,5% menjadi US% 7,77 per gantang setelah sehari sebelumnya naik 4,1%.
Dan harga kopi naik dalam tiga hari di New York sebagai spekulasi cuaca dan penyakit yang mengncam perkebunan akan mengganggu pasokan global. Harga kopi arabuka untuk pengiriman Maret naik 3% menjadi US$ 2,41 per pon do ICE Futures AS. pada pukul 11:30 waktu setempat.
"Orang-orang berharap perekonomian membaik tahun ini, sehingga mereka mengambil resiko perdagangan dengan kekuatan penuh saat ini," kata Matt Zeman pelaku pasar di La Salle Futures Group Chincago.
Data dari Uni Eropa menyebutkan, produksi industri di wilayah Eropa naik 1,2% pada November dari bulan lalu. Pencapaian ini melebihi perkiraan dari para ekonom.
Perekonomian Jerman naik 3,6% tahun lalu. Sementara, menurut International Monetery Fund, pertumbuhan global akan naik 4,2% pada 2011 setelah ekspansi global sebesar 4,8% terjadi pada 2010.
Seperti diberitakan sebelumnya, kenaikan harga komoditas ini terpicu oleh data produksi jagung AS pada 2010 terpangkas 4,9% akibat merosotnya hasil panen akibat cuaca buruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News