Reporter: Asnil Bambani Amri, Bloomberg | Editor: Asnil Amri
SINGAPURA. Harga kedelai dan jagung pertama kalinya naik dalam sepekan terakhir. Kenaikan harga dipicu oleh kekhawatiran akan penurunan pasokan jagung dan kedelai akibat musim kering yang melanda Amerika Selatan.
Di bursa Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dalam kemarin naik 1,7% menjadi US$ 11,775 per gantang dari harga US$ 11,77 per gantang untuk pengiriman Maret. Sementara harga jagung untuk pengiriman Maret juga naik 1,3% menjadi US$ 6,0725 per gantang.
Kenaikan harga jagung dan kedelai terjadi karena petani kedua komoditas merugi akibat cuaca kering di Amerika Selatan. Kekeringan itu diprediksi akan terjadi sampai 10 hari mendatang. Di Argentina misalnya, Maximiliano Zavala, peramal cuaca dari Buenos Aires Sereal Exchange meramal negara itu masih kesulitan mendapatkan hujan.
Produksi jagung di Argentina diperkirakan turun menjadi 21,4 juta ton, lebih rendah dari yang diharapkan. Sebelumnya, produksi jagung di Argentina diperkirakan mencapai 30 juta ton, prediksi sebelum kekeringan berlangsung.
Sementara itu, harga gandum untuk pengiriman Maret naik 1,2% dalam sepekan terakhir menjadi US$ 6,0925 per gantang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News