Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga jagung ditingkat petani turun karena tengah memasuki panen raya. Saat ini di Sulawesi Selatan (Sulsel), harga jagung hanya berkisar Rp 1.800 per kilogram (kg) hingga Rp 2.000 per kg. Padahal harga idealnya antara Rp 2.700 per kg hingga Rp 3.200 per kg. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kemtan) mendesak industri pakan meningkatkan penyerapan jagung petani.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong industri pakan ternak besar segera menyerap jagung milik petani yang saat ini jatuh. Ia mengatakan, jika saat ini industri tidak menyerap jagung, maka ke depan akan kesulitan mendapatkannya. Sebab, hingga saat ini, Kemtan masih menutup pintu impor jagung bagi industri.
"Saya meminta kepada seluruh industri pakan segera melakukan penyerapan jagung petani," ujar Amran dalam siaran pers, Selasa (5/4).
Untuk membantu petani, saat ini, Kemtan bersama dengan Perum Bulog menyerap jagung petani seharga Rp 2.700 per kg. Hal ini sebagai bagian upaya pemeirntah mendorong petani mendapatkan harga jagung yang ideal dan menguntungkan mereka.
Berdasarkan catatan Kemtan, produktivitas jagung dari tahun ke tahun meningkat. Berdasarkan Angka Sementara Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung Nasional tahun 2015 sebesar 19,61 juta ton, naik 3,17% atau lebih tinggi 0,61 juta ton dibanding produksi tahun 2014 sebesar 19 juta ton.
Kemtan memproyeksikan tahun 2016, produksi jagung naik menjadi 24 juta ton atau diharapkan meningkat 8,8%. Untuk Sulawesi Selatan, saat ini, memiliki perkiraan produksi jagung sebanyak 2,6-3 juta ton jagung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News