kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga jual melejit, Pinsar minta harga acuan telur di tingkat peternak ikut dinaikkan


Rabu, 11 Juli 2018 / 21:06 WIB
Harga jual melejit, Pinsar minta harga acuan telur di tingkat peternak ikut dinaikkan
ILUSTRASI. Pedagang Telur Melayani Konsumennya di Pasar


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko meminta supaya harga acuan telur di tingkat peternak kembali ditingkatkan menjadi Rp 18.000-Rp 20.000 per kilogram (kg).

Berdasarkan Permendag No. 58 tahun 2018, harga batas bawah dan batas atas pembelian telur di peternak saat ini Rp 17.000-Rp 19.000 per kg. “Kami minta naik lagi karena harga saat ini terus meningkat,” ujar Singgih kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7).

Menurut Singggih, saat ini harga telur ayam di tingkat peternak berkisar Rp 23.000 per kg. Harga ini memang sempat turun dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai Rp 25.000 per kg. Namun, harga ini masih di atas harga acuan pemerintah. 

Singgih memperkirakan di pertengahan bulan ini, harga telur di tingkat peternak akan menurun, tetapi harganya akan berkisar Rp 20.000 per kg.

Tingginya harga telur ayam ini dikarenakan dalam dua terakhir telur terus menurun dan belum diatasi. Menurut Singgih, dua tahun lalu produksi telur bisa mencapai sekitar 90%, sempat menurun menjadi 40%, dan akhirnya saat ini produksi telur sekitar 60%. 

Sementara, impor Grand Parent Layer masih di bawah 30.000 ekor setiap tahunnya. “Sebelum 2015, impor GP layer berkisar 35.000 ekor setiap tahun,” ujar Singgih.

Biaya afkir ayam layer sebelum bulan ramadan juga mendorong tingginya harga telur saat ini. Harga bahan baku pakan ternak terus meningkat sejak Maret 2018. Rupiah yang melemah sejak April 2018 menambah harga bahan baku pakan yang diimpor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×