kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga jual produk Jamu SIDO naik 3%


Senin, 23 Maret 2015 / 17:55 WIB
Harga jual produk Jamu SIDO naik 3%
ILUSTRASI. Pemerintah optimis dalam mencapai target penurunan stunting 14% di tahun 2024


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Meski tidak terpapar langsung oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) tetap menaikkan harga jual produknya sebesar 3% tahun ini.

Direktur Utama SIDO Irwan Hidayat menyatakan, SIDO menaikkan harga jual jamunya lantaran ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik (TDL) dan upah pekerja.

"Walau jamu tidak terkena imbas pelemahan rupiah, tapi kan tahun ini BBM naik, listrik naik, upah naik. Jadi, harga jual jamu akan tetap naik," kata Irwan kepada KONTAN, Senin (23/3).

Menurut Irwan, harga jual jamu SIDO sudah naik mulai tahun ini. Namun, kenaikannya tidak akan sebesar kenaikan harga jual produk farmasi. "Naiknya tidak sebesar yang farmasi, paling hanya 3%," terangnya.

Sayangnya, Irwan enggan menyebutkan berapa target pendapatan SIDO tahun ini. Yang pasti, dia yakin pertumbuhan bisnis SIDO bisa tetap double digit setiap tahun. Apalagi, tahun ini produsen jamu ini akan melansir produk baru dan memperkuat ekspansinya ke pasar Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×