Reporter: Abdul Basith | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Harga karet yang dinilai aman membuat International Tripartite Rubber Council (ITRC) belum akan menerapkan agreed export tonnage scheme (AETS). "ITRC belum akan memberlakukan AETS saat ini," ujar Deny Wachyudi Kurnia, Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional, Jumat (15/9).
Deny menjelaskan, bahwa AETS merupakan instrumen yang dipertimbangkan untuk digunakan sesuai kebutuhan dan pada konteksnya. Setiap saat, ITRC mempelajari situasi pasar dan faktor yang berpengaruh serta keseimbangan supply dan demand.
Pada pertemuan ITRC pekan lalu, peserta pertemuan melihat dampak dari diberlakukannya AETS pada 1 Maret hingga 31 Desember 2016 lalu. Pemberlakuan AETS dinilai berkontribusi dalam menahan tren harga yang terus turun.
Moenardji mengatakan tidak diberlakukannya AETS merupakan langkah tepat. Hal tersebut mengingat harga yang sudah membaik. "Pada kwartal terakhir harga sudah tidak turun, malah terkonsolidasi dengan baik dan cenderung naik," jelas Moenardji Soedargo, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) kepada KONTAN (17/9).
Moenardji bilang pergerakan harga saat ini ditentukan pasar. Pergerakan harga karet tidak diintervensi oleh kebijakan ITRC. Kondisi pasar yang baik membuat Moneardji sepakat untuk tidak dilakukan AETS.
AETS merupakan insturmen yang digunakan ITRC dalam mengatasi penurunan harga karet. AETS dilakukan dengan membatasi suplai ekspor sehingga harga bisa kembali naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News