Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Harga komoditas membaik sejak tahun lalu. Karenanya pasar kendaraan segmen niaga terus bergairah.
Bambang Prijono, CEO PT Wahana Inti Selaras yang menjadi memegang merek Volvo menyebutkan pasar kendaraan niaga terpengaruh dari harga komoditas, utamanya batubara. Oleh sebab itu tahun ini pasar kendaraan niaga kembali bergairah.
Dia menyebutkan untuk penjualan truk Volvo di dominasi untuk kebutuhan pertambangan mencapai 90%. "Sekitar 80% - 90% total penjualan kami untuk sektor pertambangan," ujarnya di Bogor, Selasa (24/7).
Dia bilang pasar heavy truck masih di dominasi Skania. Namun, ia bilang market share volvo masih cukup besar dengan menguasai pasar 30% - 35% dari total market european truck 2.000 unit.
Duljiatmono, Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengamini bahwa penjualan truk mulai bergeliat setelah harga komoditas membaik. "Sektor konstruksi, perkebunan terutama sawit dan pertambangan dengan komoditas batubara merupakan faktor pendorong penjualan kendaraan niaga," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id secara terpisah.
Oleh sebab itu, tahun ini pasar kendaraan niaga tumbuh 27% menjadi 49,5% dengan volume penjualan sebesar 53.151 unit. Dia menjelaskan pertumbuhan tersebut terbagi untuk kelas light truck duty (LTD) dan medium truck duty (MTD). "Pasar LTD tumbuh 22,7% dan MTD tumbuh 66,2%," jelasnya.
Dari penjualan Mitsubishi Fuso sendiri dengan membaiknya harga komoditi berkontibusi 5% dari seluruh penjualannya. Karenanya ia juga berharap tren tersebut terus berlanjut sampai pada semester II nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News