kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Harga lada naik menjadi Rp 77.000 per kilogram


Senin, 10 September 2012 / 12:39 WIB
ILUSTRASI. Metode KonMari dapat diterapkan dalam proses merapikan rumah.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BELITUNG. Pascamusim panen lada beberapa waktu lalu, harga beli lada petani mulai merangkak naik dari Rp 76.000 per Kg menjadi Rp 77.000 per kilogram (kg).
Diperkirakan, harga beli lada akan terus naik, seiring meningkatnya permintaan lada di tingkat pedagang pengumpul belakangan ini, di Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Kepulauan Bangka-Belitung (Babel).

"Harga sahang (lada) mulai membaik, hari ini naik jadi Rp 77.000/kg. Sebelumnya Rp 76.000/kg. Masa panen lada petani sudah selesai beberapa minggu lalu. Sekarang persiapan untuk penanaman lada yang baru," ungkap Wahyudi, Ketua Kelompok Tani Pajar Bersatu, di Desa Batu Penyu Kecamatan Gantung, kepada bangkapos.com (Tribun Network), Senin (10/9).

Ia memperkirakan, harga lada akan terus merangkak naik. Sebab permintaan dari pengumpul masih cukup tinggi. Sementara jumlah produksi lada petani sangat terbatas.

Wahyu menuturkan total produksi lada dari anggota kelompok tani Pajar Bersatu, dengan luas kebun lada 118 hektar, belum dapat dipastikan, karena masih mengumpulkan data jumlah produksi lada dari setiap anggota yang berjumlah 42 orang. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×