kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga LCGC naik, Astra Otoparts siap kerek harga


Jumat, 09 Januari 2015 / 08:10 WIB
Harga LCGC naik, Astra Otoparts siap kerek harga
Presiden China Xi Jinping dan Henry Kissinger, mantan menteri luar negeri AS, menghadiri pertemuan di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, China 20 Juli 2023. China Daily via REUTERS


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Aksi agen pemegang merek (APM) mengerek harga jual mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) menjadi angin segar bagi PT Astra Otoparts Tbk. Produsen komponen kendaraan itu menilai kenaikan harga jual LCGC bisa mendukung kinerjanya tahun ini. 

Ketika terjadi depresiasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terjadi, Astra Otoparts mengaku tak bisa serta-merta mengerek harga jual komponen. APM meminta produsen onderdil agar tidak menaikkan harga jual. Alasannya harga jual kendaraan tak belum mengalami kenaikan.

Walhasil, ketika APM menaikkan harga jual kendaraan, perusahaan berkode AUTO di Bursa Efek Indonesia itu memiliki ruang untuk mengerek harga jual juga. "Jadi kami enggak perlu repot-repot melakukan efisiensi," ujar Robby Sani, Direktur Astra Otoparts kepada KONTAN (8/1).

Namun, manajemen perusahaan itu tak mau menyebutkan proyeksi kenaikan harga jual komponen mereka tahun ini. Robby hanya bilang akan meninjau ulang kondisi pasar dalam kurun tiga bulan atau enam bulan ke depan untuk mencari dasar penyesuaian harga produk mereka.

Selain peluang mengerek harga, Astra Otoparts mengaku tahun ini juga mendapatkan sentimen positif dari penurunan harga jual bahan bakar minyak (BBM). Menurut perusahaan itu, penurunan harga BBM bisa menetralkan kenaikan harga jual kendaraan APM.

Sebagaimana kita tahu, pada 31 Desember 2014, pemerintah mengumumkan penurunan premium (RON 88) dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter. Harga solar turun dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.250 per liter. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyampaikan bahwa kemungkinan pemerintah akan menyesuaikan harga premium dalam dua pekan sekali mengikuti pola penyesuaian harga Pertamax. "Kalau Pertamax ditetapkan dalam dua minggu sekali untuk sementara Premium ditetapkan satu bulan sekali, tapi mungkin akan disesuaikan dalam dua minggu sekali," kata Sofyan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (8/1), seperti dikutip dari kompas.com.

Nah, kenyataannya, harga jual minyak mentah dunia berada dalam tren penurunan. Mengutip Bloomberg, harga kontrak minyak mentah dunia WTI di bursa Nymex untuk pengiriman Februari 2014 kemarin (8/1) cuma US$ 48,96 per barel. Harga itu turun 43,58% dalam setahun ke belakang atau year on year (yoy). Pada (8/1/2014) harga minyak mentah WTI tercatat seharga US$ 86,78 per barel.

Jika tren pelemahan terus terjadi, ada peluang pemerintah kembali menurunkan harga jual BBM bersubsidi.

Dus, Astra Otoparts optimistis mampu menjaga pertumbuhan penjualan tahun ini. Perlu Anda ketahui, manajemen perusahaan ini memperkirakan pendapatan sepanjang 2014 bisa menyentuh Rp 12,24 triliun. 

Prediksi itu, lebih besar 14,39% ketimbang realisasi pendapatan tahun 2013 yakni Rp 10,70 triliun. "Untuk tahun ini, kenaikan penjualannya kami targetkan akan lebih tinggi," ujar Robby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×