Reporter: Abdul Basith | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ayam ras produksi Brasil akan mengancam peternak ayam lokal karena unggul melalui persaingan harga.
"Harga ayam Brasil lebih murah karena biaya produksi ayam Indonesia lebih tinggi akibat pakan ternak yang mahal," ujar Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Singgih Januratmoko kepada KONTAN, Kamis (26/10).
Selain itu masuknya ayam Brasil akan menambah persaingan perdagangan ayam di Indoensia. Singgih bilang saat ini produksi ayam Indonesia melebihi jumlah kebutuhan konsumsi ayam dalam satu tahun. Berdasarkan keterangan Singgih, perkiraan produksi ayam lokal Indoensia saat ini sebesar 60 juta ton hingga 65 juta ton sementara kebutuhan konsumsi ayam masyarakat Indoensia hanya 55 juta ton per tahun.
Hal tersebut yang dianggap oleh Singgih akan membahayakan apabila ayam Brasil masuk ke Indonesia secara berlebih. Singgih bilang dengan jumlah ayam yang semakin banyak di pasar akan menurunkan harga ayam.
Meski begitu, Singgih mengaku Indonesia masih memiliki kebijakan yang dapat melindungi masuknya ayam dari luar negeri. Sertifikasi halal dinilai Singgih dapat melindungi industri ayam Indonesia.
"Saat ini perlindungan kita satu-satunya adalah sertifikasi halal sehingga tidak semua bisa produk bisa masuk," terang Singgih.
Perlindungan peternak dalam negeri juga diungkapkan Dewan Pembina Peternak Unggas Nusantara (PPUN), Sigit Prabowo. Sigit bilang ayam impor yang masuk perlu dibatasi untuk kebutuhan pasar modern.
"Pemerintah harus menjaga pasar tradisional untuk dipenuhi oleh produksi ayam lokal Indonesia," ujar Sigit pada KONTAN, Kamis (26/10).
Sigit bilang saat ini sebelum Brasil masuk industri ayam sudah tertekan dengan pihak asing. Investor asing sudah banyak terintegerasi dengan industri ayam lokal.
Sejalan dengan Singgih, Sigit jga mengharapkan pemerintah meningkatkan efisiensi produksi ayam nasional. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menyediakan pakan ayam yang murah.
Saat ini harga ayam di tingkat petani masih ada di bawah harga acuan pembelian di tingkat peternak. Harga ayam di tingkat peternak sebesar Rp 15.000 per kilogram (kg) sementara harga acuan pembelian di tingkat petani sebesar Rp 18.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News