kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Harga melejit, petani tomat di Garut untung 90%


Sabtu, 11 Januari 2014 / 13:28 WIB
Harga melejit, petani tomat di Garut untung 90%
ILUSTRASI. Bisnis Unit Usaha Syariah (UUS) Perbankan Terus Mengalami Pertumbuhan. KONTAN/Muradi/2018/06/05


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Harga tomat yang melambung baru-baru ini membuat sejumlah petani tomat di Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat mendapatkan keuntungan yang cukup tinggi, hingga mencapai 90 persen dari modal awal dan biaya proses pengurusan sampai panen.

Herman (26), petani tomat asal Kampung Nagrog, Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi, mengatakan harga jual tomat dari petani kepada pedagang mencapai Rp 5.000 per kilogram. Dengan harga seperti itu, katanya, keuntungan dapat mencapai 90 persen.

"Modal untuk bertani tomat hingga panen mencapai Rp 25 juta. Harga tomat sekarang Rp 5.000 perkilogramnya. Dengan harga itu, pasti petani untung besar. Panen kali ini saya dapat lebih dari 40 juta," kata Herman.

Menurut Herman, harga tomat ini bisa disebut sedang dalam kondisi puncak. Biasanya, harga normal tomat ada pada kisaran Rp 2.000 per kilogramnya. Dalam kondisi paling parah, harga tomat dapat mencapai Rp 700 per kilogramnya. (Anita K Wardhani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×