Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Roda bisnis PT Medco Energi Internasional Tbk selama sembilan bulan pertama tahun ini berputar lambat. Medco Energi membukukan penjualan minyak dan gas bumi senilai US$ 551,94 juta, turun 10% dibandingkan pencapaian selama periode yang sama tahun lalu, yaitu US$ 613,07 juta. Akibatnya, laba bersih perusahaan turut merosot .
Hingga akhir September 2014, laba bersih Medco Energi sebesar US$ 9,38 juta, turun 71% dari perolehan di periode yang sama tahun lalu, US$ 32,44 juta. Penurunan penjualan dan laba bersih sejalan dengan penurunan penjualan Medco Energi di bisnis minyak dan gas (migas).
Penjualan migas turun 9,7% dari US$ 573,58 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2013 menjadi US$ 517,80 juta pada sembilan bulan pertama 2014. Padahal penjualan migas adalah andalan Medco Energi, berkontribusi hingga 94% dari total penjualan.
Adapun volume penjualan migas selama sembilan bulan pertama 2014 sebesar 41 juta barel. Corporate Communications Medco Energi Leony Lervyn Saragi mengatakan, penurunan penjualan migas terjadi karena harga rata-rata minyak bumi Medco Energi selama sembilan bulan pertama tahun 2014 US$ 106,3 per barel, atau turun jika dibandingkan dengan harga rata- rata minyak bumi pada periode yang sama tahun 2013, yaitu US$ 108,5 per barel.
"Tapi harga rata-rata gas US$ 5,6 per million metric british thermal unit (mmbtu), atau naik 9% dari tahun sebelumnya, yaitu US$ 5,1 per mmbtu. Harga naik karena perusahaan berhasil melakukan renegosiasi kontrak penjualan gas dengan beberapa pembeli," ujar dia, kemarin.
Meski demikian, pada saat yang sama, tutur Leony, beban eksplorasi perusahaan juga mengalami peningkatan, dari US$ 6,61 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2013 menjadi US$ 13,44 juta selama sembilan bulan pertama tahun 2014. "Beban pembelian minyak mentah ke Pertamina dan SKK Migas juga meningkat," imbuh dia.
Terus eksplorasi
Direktur Utama Medco Energi, Lukman Mahfoedz bilang, penyelesaian proyek Senoro sudah mencapai 87%. Perusahaan itu akan mencapai penyelesaikan secara teknis di awal 2015. Sementara itu konstruksi kilang Donggi-Senoro LNG telah selesai dan saat ini dalam tahap uji coba (commissioning).
Perusahaan juga segera merealisasikan beberapa proyek utama lainnya, seperti Blok A, Simenggaris, Libya dan Tunisia di kurun waktu 2017-2019. Selama periode kuartal III tahun 2014, perusahaan mencetak keberhasilan dalam kegiatan eksplorasi dengan menemukan cadangan migas baru di Sumur Hijau-2, Blok South Sumatra, Indonesia dan Sumur P2 dan O2, Area 47, Libya.
Medco Energi, menurut Lukman, akan terus aktif melakukan kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber cadangan minyak dan gas, serta memasok lebih banyak gas ke pasar domestik.
Medco Energi berniat memasok gas sebanyak 6,6 triliun british termal unit (tbtu) ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gunung Megang di Sumatra Selatan. Perusahan juga akan memasok pembangkit di Kabupaten Tana Tidung di Kalimantan Utara sebanyak 805 million British thermal unit (BBTU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News