kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak anjlok, kinerja Medco ikut turun


Sabtu, 01 November 2014 / 12:06 WIB
Harga minyak anjlok, kinerja Medco ikut turun
ILUSTRASI. Manfaat cuka apel untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA.  Roda  bisnis PT Medco Energi Internasional Tbk selama sembilan bulan pertama tahun ini berputar lambat. Medco Energi membukukan  penjualan minyak dan gas bumi senilai US$ 551,94 juta, turun 10% dibandingkan pencapaian selama periode yang sama tahun lalu, yaitu US$ 613,07 juta. Akibatnya, laba bersih perusahaan turut merosot .

Hingga akhir September 2014, laba bersih Medco Energi sebesar US$ 9,38 juta, turun 71% dari perolehan di periode yang sama tahun lalu, US$ 32,44 juta.  Penurunan penjualan dan laba bersih sejalan dengan penurunan penjualan Medco Energi di bisnis minyak dan gas (migas).

Penjualan migas turun 9,7% dari  US$  573,58 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2013 menjadi US$ 517,80 juta pada sembilan bulan pertama 2014. Padahal penjualan migas adalah andalan  Medco Energi, berkontribusi hingga 94% dari total penjualan.

Adapun volume penjualan migas selama sembilan bulan pertama 2014 sebesar 41 juta barel. Corporate Communications Medco Energi Leony Lervyn  Saragi mengatakan, penurunan  penjualan migas terjadi karena harga rata-rata minyak  bumi Medco Energi selama sembilan bulan pertama tahun 2014 US$ 106,3 per barel, atau  turun  jika dibandingkan dengan harga rata- rata minyak bumi pada periode yang sama tahun 2013, yaitu US$ 108,5 per barel.

"Tapi harga  rata-rata  gas US$  5,6 per million metric british thermal unit (mmbtu), atau naik 9% dari tahun sebelumnya, yaitu US$ 5,1 per mmbtu. Harga naik karena perusahaan berhasil melakukan renegosiasi kontrak penjualan gas dengan  beberapa  pembeli," ujar dia, kemarin.

Meski demikian, pada saat yang sama, tutur Leony, beban eksplorasi  perusahaan juga mengalami peningkatan, dari US$ 6,61  juta pada sembilan bulan  pertama  tahun 2013 menjadi US$ 13,44 juta selama sembilan bulan pertama tahun 2014.  "Beban pembelian minyak mentah ke Pertamina dan SKK Migas juga meningkat," imbuh dia.

Terus eksplorasi

Direktur  Utama  Medco Energi, Lukman Mahfoedz bilang, penyelesaian proyek Senoro  sudah  mencapai  87%. Perusahaan  itu akan mencapai penyelesaikan secara teknis di awal 2015. Sementara itu konstruksi kilang Donggi-Senoro LNG telah selesai dan saat ini dalam tahap uji coba (commissioning).

Perusahaan juga segera merealisasikan beberapa proyek utama lainnya, seperti Blok A, Simenggaris, Libya dan Tunisia di kurun waktu 2017-2019. Selama periode kuartal III tahun 2014, perusahaan mencetak keberhasilan dalam kegiatan eksplorasi dengan menemukan  cadangan  migas baru di Sumur Hijau-2, Blok South Sumatra, Indonesia dan Sumur  P2  dan O2, Area  47, Libya.

Medco  Energi,  menurut Lukman, akan terus aktif melakukan kegiatan eksplorasi untuk  menemukan  sumber cadangan  minyak  dan  gas, serta memasok lebih banyak gas ke pasar domestik.

Medco Energi berniat memasok gas sebanyak 6,6 triliun british termal unit (tbtu) ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gunung Megang di Sumatra Selatan. Perusahan juga akan memasok pembangkit  di  Kabupaten  Tana Tidung di Kalimantan Utara sebanyak 805 million British thermal unit (BBTU).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×