Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk tidak kuasa menghadapi lonjakan harga minyak bumi. Soalnya, kebutuhan etilena oleh produsen bahan baku poliester untuk produk tekstil dan ban ini cukup besar. Etilena sendiri merupakan salah satu produk turunan dari hasil penyulingan minyak bumi.
Tarankumar Nagendranath Pal, Direktur Polychem Indonesia, mengatakan, agar beban perusahaan ini tidak terlalu berat akibat melambungnya harga minyak bumi, opsi penghematan penggunaan bahan baku etilena menjadi pilihan. Salah satu caranya adalah mengganti katalis dengan ethylene glycol (EG-1). "Dengan penggunaan katalis canggih ini kami dapat lebih menekan penggunaan etilena," ujar Tarankumar kepada Kontan.co.id, Senin (4/5).
Tarankumar mengatakan penggunaan katalis ethylene glycol dapat meningkatkan efisiensi pemakaian bahan baku rata-rata sebesar 5% hingga 8%. Meski demikian, produk yang dihasilkan tetap sama dan tidak ada perubahan.
Mengutip kinerja perusahaan ini hingga kuartal I 2018, total volume penjualan tercatat turun 4,7%. Bila di tiga bulan pertama tahun lalu penjualan Polychem Indonesia tercatat sebanyak 92.000 ton, periode yang sama tahun ini hanya sebanyak 87.000 ton.
Tarankumar tidak menampik produksi di tiga bulan pertama tahun ini yang cenderung turun, lantaran faktor penggunaan katalis lama yang sehingga efisiensi rendah. "Nantinya setelah penggantian katalis baru ini, volume produksi dapat ditingkatkan hingga 20%," ujarnya.
Untuk mencapai target, emiten berkode saham ADMG di Bursa Efek Indonesia (BEI) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini sebesar US$ 15 juta. Dana tersebut sebagian untuk penggantian katalis baru serta sisanya untuk modernisasi mesin produksi dan pemindahan mesin PSF dari Tangerang ke Karawang.
Walaupun kenaikan harga minyak bumi masih membayang-bayangi keuangan Polychem Indonesia, perusahaan ini masih optimistis kinerja bisnisnya tetap positif di tahun 2018. "Kami memasang target revenue naik 15% tahun ini," kata Gautama Hartarto, Presiden Direktur Polychem Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News