kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Harga Minyak Dunia Melonjak, Pertamina Evaluasi Harga BBM Non-Subsidi


Senin, 23 Juni 2025 / 14:36 WIB
Harga Minyak Dunia Melonjak, Pertamina Evaluasi Harga BBM Non-Subsidi
ILUSTRASI. Lonjakan harga minyak mentah global akibat eskalasi konflik di Timur Tengah memunculkan potensi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTALonjakan harga minyak mentah global akibat eskalasi konflik di Timur Tengah memunculkan potensi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. PT Pertamina Patra Niaga memastikan evaluasi harga BBM terus dilakukan seiring volatilitas harga minyak dan nilai tukar rupiah.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, badan usaha telah menjalankan evaluasi harga BBM non-subsidi secara berkala setiap awal bulan. Penyesuaian mengacu pada fluktuasi harga minyak dunia dan pergerakan kurs.

“Untuk harga BBM non-subsidi, seluruh badan usaha secara rutin melakukan evaluasi harga setiap awal bulan. Faktor utama yang mempengaruhi adalah harga minyak dunia dan nilai kurs rupiah,” ujar Heppy kepada Kontan, Senin (23/6).

Baca Juga: Jika Iran Tutup Selat Hormuz, Ini Antisipasi Pertamina Amankan Pasokan Minyak

Harga minyak mentah dunia kembali melonjak pada Senin (23/6) ke titik tertinggi sejak Januari 2025 karena langkah Amerika Serikat untuk bergabung dengan Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran memicu kekhawatiran pasokan.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$ 1,92 atau 2,49% pada US$ 78,93 per barel pada pukul 01.17 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$ 1,89 atau 2,56% menjadi US$ 75,73 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×