Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga minyak mentah global akibat eskalasi konflik di Timur Tengah memunculkan potensi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. PT Pertamina Patra Niaga memastikan evaluasi harga BBM terus dilakukan seiring volatilitas harga minyak dan nilai tukar rupiah.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, badan usaha telah menjalankan evaluasi harga BBM non-subsidi secara berkala setiap awal bulan. Penyesuaian mengacu pada fluktuasi harga minyak dunia dan pergerakan kurs.
“Untuk harga BBM non-subsidi, seluruh badan usaha secara rutin melakukan evaluasi harga setiap awal bulan. Faktor utama yang mempengaruhi adalah harga minyak dunia dan nilai kurs rupiah,” ujar Heppy kepada Kontan, Senin (23/6).
Baca Juga: Jika Iran Tutup Selat Hormuz, Ini Antisipasi Pertamina Amankan Pasokan Minyak
Harga minyak mentah dunia kembali melonjak pada Senin (23/6) ke titik tertinggi sejak Januari 2025 karena langkah Amerika Serikat untuk bergabung dengan Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran memicu kekhawatiran pasokan.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$ 1,92 atau 2,49% pada US$ 78,93 per barel pada pukul 01.17 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$ 1,89 atau 2,56% menjadi US$ 75,73 per barel.
Selanjutnya: Rata-Rata Suku Bunga Deposito Bank Naik untuk Tenor 3 dan 24 Bulan
Menarik Dibaca: Samsung A54 Harga Juni Masuk Daftar HP Midrange Terbaik 2025? Ini Alasannya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News