Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman Iran menutup Selat Hormuz menjadi sorotan pelaku industri migas global, termasuk PT Pertamina (Persero). Pasalnya, sekitar 20% pasokan minyak mentah dunia melintas di selat tersebut.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipatif jika skenario penutupan Selat Hormuz benar-benar terjadi.
“Jika nanti ada penutupan selat Hormuz, di mana 20% pelayaran minyak mentah global melalui selat tersebut tentu sedikit banyak akan berdampak pada distribusi minyak mentah dunia,” ujar Fadjar kepada Kontan, Senin (23/6).
Baca Juga: Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak Januari Pasca AS Serang Situs Nuklir Iran
Fadjar menambahkan, Pertamina telah menyiapkan alternatif jalur pelayaran, antara lain melalui perairan Oman dan India untuk menjaga keberlangsungan rantai pasok minyak.
"Secara umum pasokan kita masih terkendali," tandas Fadjar.
Langkah mitigasi ini dilakukan menyusul memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Parlemen Iran pada Minggu (22/6) menyetujui usulan untuk menutup akses pelayaran di Selat Hormuz sebagai bagian dari strategi politik luar negeri. Wacana ini memicu kekhawatiran pasar energi akan terganggunya pasokan global.
Sebagai catatan, Selat Hormuz merupakan jalur laut strategis yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Selat ini membentang sepanjang 161 kilometer dengan lebar tersempit 34 kilometer, dan memiliki jalur pelayaran masing-masing arah selebar 3 kilometer.
Data U.S. Energy Information Administration (EIA) mencatat, sepanjang 2024, volume minyak mentah yang melalui Selat Hormuz mencapai rata-rata 20 juta barel per hari (bph). Angka itu setara dengan 20% konsumsi minyak global.
Jika selat tersebut ditutup, jalur alternatif distribusi minyak sangat terbatas. Kondisi ini berpotensi menekan suplai dan memicu lonjakan harga minyak mentah dunia, yang pada akhirnya bisa berdampak pada harga BBM di dalam negeri.
Baca Juga: Harga Minyak Sentuh Tertinggi 5 Bulan Usai Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran
Selanjutnya: 14 Perusahaan Antre IPO, Ada Anak Usaha Chandra Asri dan Induk Usaha Bursa Kripto
Menarik Dibaca: Promo KFC Student and Employees Treat Tiap Senin-Rabu, Semua Produk Diskon 20%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News