kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Goreng Masih Jauh dari HET yang Ditetapkan Pemerintah


Minggu, 20 Februari 2022 / 19:02 WIB
Harga Minyak Goreng Masih Jauh dari HET yang Ditetapkan Pemerintah
ILUSTRASI. Pembeli mengambil minyak goreng kemasan. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah satu bulan sejak kebijakan minyak goreng (migor) satu harga diluncurkan pemerintah, harga minyak goreng masih belum juga turun sesuai harga eceran tertinggi (HET). 

Dalam pengamatan Kontan ke pasar tradisional Mampang Prapatan, harga migor kemasan curah masih berada di harga Rp 17.500 - Rp 18.000 per liter. Sedangkan harga migor kemasan untuk kemasan 2 liter berada di kisaran harga Rp 38.000 per liter.

Iwan, salah satu pedagang di pasar Mampang Prapatan mengungkapkan bahwa pihaknya masih menjual di harga tersebut karena harga dari distributor masih tinggi, dan belum ada distributor yang menyalurkan migor dengan HET yang ditetapkan, di harga Rp 11.500 per liter.

Bahkan, di tokonya stok migor kemasan sederhana dan kemasan premium masih kosong. “Minyak goreng kemasan kosong, tinggal yang curah ini,” katanya ketika ditemui Kontan, Minggu (20/2).

Baca Juga: Mendag Pastikan Barang Pokok Terkendali Menjelang Ramadan

Sementara itu, pedagang lain, Saiful, menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada pihak dari pemerintah yang sosialisasi untuk menyelaraskan harga migor sesuai dengan HET yang ditetapkan.

Di tokonya, migor kemasan sederhana masih jauh dari HET yang ditetapkan. Ia memasang harga Rp 38.000 per dua liter. Sedangkan migor  curah Rp 18.000 per liter. “Harga ini sebenarnya udah turun, sebelumnya Rp 21.000 per liter,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya harga migor curah dari distributor per jeriken dengan isi 16 liter dihargai Rp 295.000 per liter, dan beberapa hari terakhir harganya turun menjadi Rp 245.000 per liter. Sejauh ini, menurutnya pembeli migor ke tokonya didominasi oleh kaum ibu-ibu untuk kebutuhan rumah tangga. 

Kontan juga bertanya kepada pedagang gorengan sekitar Mampang Prapatan, dan didapatkan bahwa sejauh ini para pedagang gorengan tersebut mendapatkan migor dari toko kelontong atau warung sekitar tempatnya berjualan, dan menurut mereka harganya berada di kisaran Rp 35.000 - Rp 40.000 untuk migor kemasan sederhana dua liter.

Baca Juga: Mendag: 73 Juta Liter Minyak Goreng Sudah Disalurkan

Selain itu, di ritel modern minyak goreng masih belum ditemukan. Menurut salah satu pegawai toko Alfamidi di Mampang Prapatan, menurutnya stok minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter biasanya ada di pagi hari, setelah itu stok langsung habis.

Di hari Jumat (18/2), Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berjanji untuk mengatasi kendala dan hambatan distribusi agar minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×