Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Tren kenaikan harga minyak mentah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir turut mempengaruhi harga keekonomian BBM yang dijual di dalam negeri termasuk untuk Pertalite.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan, saat ini harga keekonomian Pertalite masih lebih tinggi ketimbang harga jual yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10.000 per liter.
"Harga keekonomian Pertalite masih lebih. Bisa sekitar Rp 2.000-an," kata Tutuka di Kementerian ESDM, Rabu (1/11).
Baca Juga: Konsumsi Pertalite Capai 75% Hingga Oktober 2023
Tutuka menjelaskan, dengan kondisi saat ini, pemerintah pun belum memiliki rencana untuk menurunkan harga jual Pertalite.
Menurutnya, saat ini harga minyak mentah cenderung belum stabil. Ia mencontohkan, di tengah tren harga minyak mentah yang meningkat, sejumlah Badan Usaha (BU) justru menurunkan harga jual BBM.
Baca Juga: Jaga Kuota Pertalite Tak Jebol, Begini Strategi Kementerian ESDM
Salah satu faktor pendorongnya yakni konflik Palestina-Israel yang kini masih berlangsung. Menurutnya, peranan negara OPEC+ cukup penting dalam menjaga tingkatan harga minyak mentah.
"Saya kira ini kan harga masih tidak stabil. Sejak kemarin OPEC+ mengurangi suplai. Tapi pada saat tertentu dia akan menambah suplai. Jadi ya perannya Saudi Arabia itu dan OPEC+ menentukan," pungkas Tutuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News