Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga minyak mentah global yang terjadi beberapa waktu belakangan nyatanya tak berdampak pada harga jual Jenis Bahan Bakar Minyak Umum (JBU) PT Pertamina.
Terlebih, sampai saat ini, Pertamina belum melakukan penyesuaian harga untuk JBU yang dipasarkan. Bahkan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak akan ada kenaikan harga BBM meski harga minyak dunia sedang tinggi.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengungkapkan, harga JBU sejatinya fluktuatif mengikuti harga pasar.
Saat ini bahkan Pertamina tercatat menjual harga BBM di bawah harga keekonomian.
"Harga Pertalite berada di atas Rp 11.000, harga keekonomian-nya. Kemudian Pertamina masih tetap harus menjual di harga Rp 7.650," ungkap Soerjaningsih dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (25/10).
Baca Juga: Harga minyak dunia melonjak, ini kata Kementerian ESDM terkait harga BBM
Kondisi serupa pun terjadi untuk Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Premium dimana harga jual Pertamina sebesar Rp 6.450 sementara harga keekonomian sudah ada di kisaran Rp 9.000.
Beruntungnya, JBKP Premium nantinya akan ditutup dengan kompensasi dari pemerintah karena termasuk komoditas yang disubsidi.
Sementara itu, Soerjaningsih memastikan harga BBM Pertamina akan tetap dipertahankan mengingat kondisi masyarakat saat ini yang masih terimbas pandemi.
Sebagai jalan keluar, pemerintah kini tengah membahas kompensasi bagi PT Pertamina.
"Penyesuaian harga kenaikan BBM agar Pertamina nggak merugi ini rencananya akan dibahas bagaimana kompensasi terhadap Pertamina," pungkas Soerjaningsih.
Selanjutnya: Mitratel pasang harga penawaran IPO di kisaran Rp 775-Rp 975 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News