Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
“Minat terhadap properti residensial seken hampir sama besar dengan properti residensial baru. Pencari hunian lebih mengutamakan lokasi dan sarana transportasi umum yang terdapat di sekitar hunian,” ungkap Ike.
Josua Pardede, Chief Economist Bank Permata menambahkan tahun depan pasar properti akan lebih baik lantaran kuartal III2019 ini masih mencatatkan pertumbuhan. Ia menyebut tren penjualan properti di kuartal III masih tumbuh 13,95% didorong penjualan rumah tipe sedang dan besar dan dorongan pemerintah dengan kebijakan pelonggaran LTV dan penurunan suku bunga acuan juga membuat iklim properti makin prospektif.
Baca Juga: Bank Mandiri gandeng Sinarmas Land tawarkan promo KPR dengan bunga mulai 4,5%
“Tahun 2020, backlog properti atau short supply perumahan diperkirakan mencapai 15 juta unit. Ini yang menjadi perhatian pemerintah untuk mendorong sektor properti,” jelasnya.
Sedangkan, Dianhadi Setyonaluri, peneliti dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) menilai konsumen cenderung mempertimbangkan 4 faktor utama dalam membeli properti terutama rumah hunian.
“Dari perspektif life cycle, keluarga cenderung membeli rumah setelah kelahiran anak pertama. Empat pertimbangan utama membeli rumah antara lain dekat dengan transportasi publik, akses ke pengaruh anak (misalnya daycare), akses ke aminities lainnya seperti rumah sakit, taman bermain, pasar, dan mall,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News