Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Harga rata-rata tepung terigu tahun ini diproyeksikan naik 5% hingga 6% dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan harga disebabkan oleh naiknya harga gandum di pasar internasional dan naiknya konsumsi di dalam negeri.
Ketua Umum Pedagang Gula dan Terigu (Apegti), Natsir Mansyur mengatakan, walaupun harga tepung terigu sedang stabil, namun harga tetap berpeluang naik di akhir tahun nanti. Kenaikan harga terjadi karena faktor harga gandum dunia yang berpotensi naik.
"Yang dikhawatirkan adalah, ketika negara penghasil gandum kekeringan, maka harga gandum akan naik maka harga terigu di dalam negeri juga naik,” kata Natsir saat dihubungi KONTAN, Kamis (6/9).
Tahun ini, Indonesia mengimpor gandum 4 juta ton dan tepung terigu sebesar 500.000 ton. Karena konsumsi tepung terigu naik, Natsir memproyeksikan impor gandum dan tepung terigu juga berpotensi naik 10% sampai 20%.
Perlu diketahui, kenaikan harga tepung terigu sudah terjadi awal Ramadan lalu. Salah satu produsen terigu yang menaikkan harga itu adalah Golden Grand Mills, yang menaikkan harga terigu 18% dari Rp 110.000 per karung menjadi Rp 130.000 per karung.
Menurut Natsir, jika harga gandum dunia naik, maka dampaknya terhadap harga terigu di dalam negeri akan terasa dalam jangka waktu 3 bulan sampai 4 bulan kemudian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News