kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Tiket Pesawat Mahal, Ini Strategi yang Diusulkan Sandiaga Uno


Selasa, 24 Mei 2022 / 06:59 WIB
Harga Tiket Pesawat Mahal, Ini Strategi yang Diusulkan Sandiaga Uno
ILUSTRASI. Saat ini, harga tiket pesawat masih terbilang mahal dan sulit dijangkau semua kalangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Trafik penerbangan bisa melonjak seiring diberlakukannya pelonggaran pemakaian masker dan dicabutnya syarat tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan. Namun, harga tiket pesawat masih terbilang mahal dan sulit dijangkau semua kalangan. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan bahwa sejumlah pihak menilai tarif rute penerbangan masih terbilang tinggi saat ini. 

Kunci agar harga tiket bisa kembali turun, lanjutnya, adalah penambahan frekuensi penerbangan oleh maskapai. 

"Kuncinya agar harga tiket ini bisa terjangkau adalah ditambahnya jumlah penerbangan, karena berdasarkan jumlah penerbangan yang sangat terbatas, seat capacity atau jumlah tempat duduknya juga sangat terbatas," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), secara daring, Senin (23/5/2022). 

Ia menambahkan, pihaknya sedang berbicara dengan beberapa maskapai untuk meningkatkan frekuensi terbang. Diharapkan hal ini dapat membuat harga tiket kian terjangkau, dan juga akan ada promo-promo lainnya.

Baca Juga: Pelita Air Tambah Rute Penerbangan Jakarta - Yogyakarta

Harga tiket pesawat naik karena terbatasnya jumlah tempat duduk

Jumlah tempat duduk yang tersedia, ujarnya, berbanding terbalik dengan tingginya permintaan dari calon pelaku perjalanan, sehingga menyebabkan fenomena revenge travel. 

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (4/8/2021), dari The Economic Times, revenge travel adalah fenomena ketika masyarakat melakukan perjalanan atau berwisata ke luar rumah setelah menjalani isolasi. 

"Memang sekarang yang terjadi adalah revenge travel, di mana jumlah tempat duduk dan jumlah traveler (pelaku perjalanan) itu tidak sebanding, lebih banyak jumlah traveler-nya sehingga mengakibatkan harga meningkat, dan ini adalah hukum ekonomi," tutur Sandiaga.

Baca Juga: 4 Juni 2022 Ancol Ditutup, Ini Kelompok Masyarakat yang Boleh Masuk

Oleh karena itu, Sandiaga menyampaikan, bahwa saat ini pihaknya tengah menjajaki peluang dibukanya jalur-jalur baru dan rute-rute baru serta penambahan penumpang. 

Sejalan dengan hal ini, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, untuk mendorong pulihnya penerbangan, Kemenparekraf sedang berkoordinasi bersama Kementerian Perhubungan dan pihak maskapai penerbangan. 

"Untuk ini kami berkoordinasi dengan asosiasi penerbangan, dan juga kementerian perhubungan untuk mendorong 'kembali terbang' supaya paling tidak kembali seperti sebelum pandemi," kata Nia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiket Pesawat Mahal, Ini Solusi Menparekraf Sandiaga"
Penulis : Wasti Samaria Simangunsong
Editor : Ni Nyoman Wira Widyanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×