Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras yang tinggi dinilai membuat Perum Bulog kesulitan untuk memenuhi target serapan beras. Bahkan sebelumnya Bulog sempat menaikkan harga beli untuk dapat melakukan penyerapan.
"Saat ini harga gabah kering giling (GKG) sudah di atas harga beli dari Bulog," ujar Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Indonesia, Winarno Tohir kepada Kontan.co.id, Senin (23/10).
Winarno bilang harga GKG saat ini di tingkat petani sudah mencapai Rp 6.400 per kilogram (kg). Harga tersebut apabila dijadikan beras akan mencapai harga Rp 11.000 per kg. Oleh karena itu saat ini beras yang di jual akan dijadikan beras premium karena harga sudah tidak masuk untuk kategori medium.
Meski begitu Winarno membantah apabila dikatakan stok beras saat ini tidak ada. Stok beras dinilai mencukupi saat ini meskipun terdapat kekurangan untuk beras kualitas medium.
Winarno bilang panen beras yang dilakukan oleh petani masih normal. Walaupun sebelumnya terdapat serangan hama wereng, tetapi tidak terhitung jumlahnya.
Saat ini dibebeapa daerah telah dilakukan penanaman padi. Berdasarkan perkiraan Winarno pada bulan Februari 2018 sudah terdapat panen di beberapa daerah. Winarno bilang panen raya baru akan berlangsung ada bulan Maret, April dan Mei 2018.
Kondisi stok Bulog saat ini masih dinilai aman. Berdasarkan data Bulog, realisasi pengadaan beras oleh Bulog hingga 20 Oktober 2017 sebesar 2,04 juta ton. Angka tersebut dinilai Winarno masih dapat mencukupi kebutuhan selama 5 bulan terakhir sebelum kembali panen.
Namun, apabila terjadi kejadian tak terduga Bulog tidak akan bisa melakukan intervensi pasar karena stok yang dimiliki minim. "Kalau ada kondisi darurat akan sulit karena stoknya kecil," terang Winarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News