Reporter: Nur Qolbi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menghentikan layanan BlackBerry Messenger (BBM) pada 31 Mei 2019. Pengumuman ini sebelumnya disampaikan EMTK pada pertengahan April 2019.
Penghentian ini dilakukan karena persaingan layanan chatting di Indonesia cukup ketat. Menurut Wakil Direktur Utama EMTK Sutanto Hartono, perusahaannya mengalami kesulitan dalam memonetisasi bisnis aplikasi chatting ini.
Selain itu, EMTK juga mempertimbangkan sumber daya manusia yang harus dipersiapkan untuk mengembangkan aplikasi BBM ini. Menurut Sutanto, sumber daya manusia ini tidak hanya harus bisa bersaing di Indonesia tapi juga di level dunia.
Di sisi lain, EMTK juga perlu memenuhi standar keamanan dan mematuhi peraturan yang cukup rumit, serta berbeda-beda di setiap negara. “Hal itu cukup rumit sehingga kami menyadari sumber daya manusia yang diserap untuk kembangkan BBM ini cukup tinggi. Kami memilih tidak melanjutkan bisnis ini,” ucap dia di Jakarta, Kamis (16/5).
Meskipun begitu, Sutanto mengatakan ada keuntungan yang didapat EMTK dari dihentikannya layanan BBM ini. Menurut dia, pihaknya justru dapat mengalihkan sumber daya manusia yang ada untuk mengembangkan bisnis lain yang akan perusahaan ini jalankan. “Dengan ini, bisnis online kami bakal lebih banyak kelebihan yang membuat kami bisa menjadi yang terdepan,” kata dia.
Tahun ini, EMTK memang memutuskan untuk meningkatkan investasi di bisnis digital, berupa pengembangan platform, infrastruktur, dan pemasaran. Rencananya EMTK akan meningkatkan nilai investasinya di perusahaan dompet digital DANA dan e-commerce Bukalapak. Sayangnya, Sutanto belum mau menyebutkan nilai investasi tersebut.
Investasi di bidang digital ini dilakukan karena adanya tren masyarakat yang serba beralih ke digital. Meskipun begitu, Sutanto menyadari bahwa keuntungan dari investasi ini tidak selalu bisa diraih dalam waktu singkat, melainkan perlahan-lahan seiring dengan banyaknya pengguna layanan digital EMTK tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News