Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harta Djaya Karya (MEJA) akan fokus memperkuat lini bisnis jasa pengadaan interior dan furniture pada tahun depan. Upaya tersebut diambil karena melihat prospek kinerja di segmen tersebut yang diperkirakan bakal tumbuh di sepanjang tahun ini.
Komisaris Independen sekaligus Ketua Komite Audit MEJA, Evie Feniyanti menjelaskan, fokus tersebut dituju berdasarkan laju kinerja jasa interior dan furniture yang melesat sepanjang tahun ini.
Hingga September 2025, lini bisnis tersebut tumbuh hingga 898,11% secara tahunan. "Sehingga perlu kami kembangkan lebih lanjut yaitu dengan mengalokasikan 40%-50% anggaran untuk memperkuat tim desain, manajemen supply chain, dan pengadaan furniture-nya sampai instalasinya," ungkap Evie dalam paparan publik, Senin (1/12/2025).
Selain strategi segmen tersebut, MEJA juga akan membangun kemitraan strategis dengan berbagai produsen furnitur lokal maupun regional. MEJA juga bakal menawarkan paket terintegrasi yang meliputi desain, konstruksi, dan pengadaan furnitur.
Baca Juga: Kamar Anak IKEA: Dari Meja Belajar ke Ruang Imajinasi
Tak hanya itu, MEJA akan melakukan efisiensi dengan memanfaatkan D/E ratio 0,26 untuk mobilisasi pinjaman modal kerja yang diprioritaskan untuk pembiayaan proyek interior dengan siklus cepat.
Perusahaan ini juga melakukan pengendalian eskalasi beban pokok pendapatan dengan menjalin kontrak pengadaan bahan baku dan funitur jangka panjang.
“Kami mengikuti beberapa program atau tender, dan bahkan kami menjalin kemitraan dengan konsultan desain dan pemerintahan. Kami tetap mencoba eksplorasi lagi kementerian-kementerian yang ada saat ini," kata Evie.
Meski begitu, perusahaan ini menyadari masih ada sejumlah tantangan yang mesti dihadapi berupa kredit macet, inflasi biaya bahan baku dan furnitur, juga persaingan industri tahun depan.
Untuk mengatasinya, MEJA telah melakukan perbaikan arus kas operasi dan memperkuat diferensiasi produk. "Kami juga sudah memitigasi untuk adanya inflasi biaya bahan baku dan juga furniture. Saat ini kami sudah berkontrak dengan supplier untuk mengikat harga pada tahun 2026," jelas Evie.
Baca Juga: Industri Furnitur Melambat, HIMKI Usul Pemerintah Beri Insentif Ini
Manajemen MEJA yakin, harga bahan baku bakal kembali stabil seperti pada tahun 2022. Hingga September 2025, MEJA telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 40 miliar, angka tersebut telah menelan 80% dari total capex dianggarkan tahun ini.
Tahun depan, MEJA membidik pertumbuhan bisnis jasa interior dan furnitur mencapai 50% secara tahunan, sementara lini jasa konstruksi tumbuh 15% secara tahunan.
Ditambah dengan proyeksi pendapatan investasi pada entitas lain sebesar Rp 10,97 miliar, perusahaan ini menargetpertumbuhan pendapatan sebesar Rp 80,87 miliar tahun depan.
Selanjutnya: BPS Prediksi Luas Panen Jagung Nasional Naik 20,91% YoY Pada November - Januari 2026
Menarik Dibaca: Ruas Jalan Tol yang Dapat Diskon Khusus Libur Natal dan Tahun Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













