kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,80   -12,69   -1.37%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harum aroma wine coffee mulai pikat petani


Selasa, 29 Oktober 2019 / 20:27 WIB
Harum aroma wine coffee mulai pikat petani
ILUSTRASI. Wangi aroma wine coffee mulai dijajal petani


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

Petani yang memproduksi wine coffee lainnya datang dari tanah Samosir, Sumatera Utara, yaitu Marulam Sinaga. Mengusung brand Pardosir, Marulam memiliki metode yang sama dalam memproses biji kopi wine. uniknya ia menginovasikan satu produk dari wine coffee buatannya.

Baca Juga: Berharap berjodoh dengan cuan Kalijodo Coffee

Jika Yudi hanya memfermentasi buah kopi sebelum diroasting, maka Marulam juga melakukan fermentasi saat kopi sudah diseduh. Ia menginovasi dengan memfermentasi kembali wine coffee yang sudah diseduh.

"Ada pengaruh budidaya, panen, pasca panen. Yang difermentasi itu ceri atau buah kopi yang merah benar, matang sempurna. Kopi kadang merah tapi gulanya ngga banyak yang ada di kulitnya, itu kenapa harus yang merah sempurna," jelas Marulam.

Marulam mengkombinasi cara menyangrai kopi untuk menghasilkan wine coffee yang aroma dan rasanya mirip wine.

Baca Juga: Gandeng Java Mountain Coffee, Investree garap green financing

"Jadi kalau buat roasting medium light itu rasanya wine lebih terasa kalau kencangi sedikit lebih item roastingnya maka lebih kuat di aroma. Harus kombinasi aroma dan rasa. Pinter-pinter kita kombinasi saat proses roasting," jelas Marulam.

Usai proses fermentasi layaknya wine coffee milik Yudi, metode selanjutnya yaitu Marulam memfermentasi lagi kopi wine yang sudah diseduh. Ada penambahan gula dan sedikit ragi di produksi wine coffee siap minum ala Marulam.

"Buat 10 liter contoh, pertama satu kilo gula, bulan pertama tambah lagi gula, tiap bulan harus kasih gula, sesuai dengan selera kita," sambung Marulam. Untuk capai rasa wine yang nikmat minimal butuh lima bulan proses fermentasi.

Baca Juga: Diduga Mengandung Pestisida, Kopi Indonesia Masih Aman

Namun Marulam belum memasarkan produk wine coffee siap minum miliknya. Ia hanya membuat terbatas untuk disajikan kepada penikmat kopi yang datang ke kedainya.

"Memang tidak buat banyak, karena tidak fokus untuk jual saat ini hanya buat pecinta kopi aja, wine hanya buat diminum di kedai saja, yang kita jual pack itu semi wash Rp 125.000 per kilogram," jelasnya.

Satu botol kecil ukuran sekitar 220 ml biasanya dihargai Marulam Rp 50.000. Kembali ia menyebut ia tak memproduksi masal wine coffee siap minum tersebut. Namun Marulam sangat terbuka jika ada yang berminat belajar membuat wine coffee dengannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×