kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harum kopi Indonesia kian semerbak di Amerika


Kamis, 26 April 2018 / 19:46 WIB
Harum kopi Indonesia kian semerbak di Amerika
ILUSTRASI. Pertanian kopi di Humbang Hasundutan


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat (AS) terus tumbuh sejak tahun 2017. Saat ini Indonesia menjadi negara dengan urutan ke lima sebagai eksportir kopi ke AS.

Pangsa pasar kopi Indonesia di AS mencapai 5,05%. "Momentum peningkatan ekspor kopi Indonesia ke pasar AS harus dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha kopi di Indonesia," ujar Atase Perdagangan Washington DC Reza Pahlevi dalam siaran pers, Kamis (26/4).

Asal tahu saja, impor kopi AS dinilai makin berkembang sebesar 10%. Pada tahun 2016 impor kopi AS bernilai US$ 5,6 miliar, maka pada tahun 2017 impornya meningkat menjadi US$ 6,1 miliar.

Reza mencatat, ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai US$ 312 juta di tahun 2017. Nilai ini meningkat dari tahun 2016 yang jumlahnya US$ 304 juta.

Hal tersebut dinilai dapat menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Pasalnya pada masa tersebut sejumlah negara eksportir kopi utama di AS seperti Brasil dan Peru justru mencatatkan penurunan ekspor.

Kenaikan tersebut dianggap sebagai momentum untuk melakukan promosi kopi premium Indonesia. Ketertarikan AS terhadap kopi premium dinilai tinggi.

"Paviliun Indonesia berhasil mencatatkan transaksi potensial US$ 25 juta pada pameran Global Specialty Coffee Expo (GSCE) 2018 di Seattle, AS," terang Reza.

Pemerintah Indonesia bersinergi dengan para produsen kopi Indonesia untuk terus berupaya mempromosikan berbagai varian kopi unggulan tanah air.

Pada GSCE kali ini, Paviliun Indonesia menampilkan cita rasa kopi unggulan dari berbagai daerah di Indonesia.

Kopi tersebut antara lain Sumatra Gayo, Sumatra Simalungun, lampung Robusta, Liberica Tungkal Jambi, Java Preanger, Java Ijen Raung, Java Sindoro, Bali Kintamani, Flores Bajawa, Sulawesi Toraja Arabica, Kalosi Arabica Enrekang, Papua Wamena, dan lainnya.

Tidak hanya itu, ragam kopi yang dikeringkan dengan metode giling basah, honey, dan natural juga ditampilkan. Perbedaan metode ini memperkaya cita rasa kopi yang dipamerkan untuk mengenal lebih dekat kopi Indonesia.

"Promosi dan branding kopi Indonesia harus terus dilakukan secara konsisten, juga dalam diplomasi dengan Pemerintah AS," ungkap Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×