kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Hasil penelitian ITB mengungkap 83% bahan baku baterai mobil listrik ada di Indonesia


Selasa, 01 Januari 2019 / 17:30 WIB
Hasil penelitian ITB mengungkap 83% bahan baku baterai mobil listrik ada di Indonesia
ILUSTRASI. Charging station Bosch


Reporter: Lita Febriani | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyebut bahwa dari hasil penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) bahan pembuatan baterai kendaraan listrik sekitar 83% terdapat di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa berdasarkan penelitian ITB tersebut, Indonesia dipastikan tak akan mengimpor bahan baterai sekitar 83%. "Kalau paparan dari ITB banyak sekali lithium dan cobalt itu terdapat di Indonesia," tutur Luhut B Panjaitan akhir pekan ini.

Pemerintah rencananya akan membuat pabrik baterai lithium di Morowali. Pembuatan pabrik baterai lithium diharapkan dapat menekan harga kendaraan listrik. Luhut B Panjaitan menambahkan guna mendorong para pemain di baterai lithium pihaknya akan memberi nilai tambah. Namun Luhut tak menjelaskan apa nilai tambahnya. Selain nilai tambah, pemerintah juga akan bekerjasama dengan pihak luar menggarap baterai kendaraan listrik tersebut.

"Sekarang kita ngga mau impor lagi material baterai jadi kita kasih nilai tambah aja. Kita nanti kerjasama dengan China, LG dari Korea dan Panasonic serta dari Indonesia sendiri," ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×