Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
Menurut Syamsul, jenis batubara yang diproduksi HJI memiliki posisi di pasar eco friendly karena kandungan sulfurnya rendah. Sehingga produksi batubara perusahaan ini masih memenuhi syarat masuk ke Korea.
Sementara di sisi infrastruktur, HJI memiliki pelabuhan sendiri dan kapal pengangkutan batubara. Pelabuhan itu tidak hanya digunakan oleh Hasnus Group tetapi juga disewakan ke perusahaan lain di Kalimantan Selatan.
Di sektor Kehutanan, lewat PT Barito Putera dan PT Hasnur Jaya Utama, Hasnur Group mengelola bidang kehutanan dari izin yang dimiliki untuk Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Alam seluas 80.725 Ha, dan juga telah mengikuti SVLK (Standard Verifikasi Legalitas Kayu), sehingga memiliki Sertifikat Legalitas Kayu.
Lewat kedua perusahaan tersebut, Hasnur Group masih menjual kayu gelondongan. Namun, perusahaan memiliki rencana tahun membangun pabrik pengolahan kayu tahun ini dengan kapasitas 60.000 m3 per tahun. Kontruksi pabrik itu diperkiraka akan memakan waktu dua tahun.
Adapun di sektor Perkebunan, salah satunya dikelola PT Hasnur Citra Terpadu yang sejak Februari 2013 sudah meresmikan pabrik Crude Palm Oil atau CPO pertama di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. "Pabrik ini berkapasitas 45 ton tandan buah segar per jam, dan dapat ditingkatkan menjadi 90 ton per jam" ujar Syamsul.
Saat ini lahan yang dikelola mencapai 18.798 Ha tanaman dan pada tahun 2016 telah menerima Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan menjadi perkebunan kelapa sawit pertama bersertifikat ISPO di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.