Reporter: Rr Dian Kusumo Hapsari | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku, hingga saat ini PT Merpati Nusantara Airlines belum menyerahkan rencana bisnisnya (Business Plan) sesuai hasil keputusan rapat pada November beberapa lalu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Sekadar informasi, beberapa waktu lalu PT Merpati Nusantara, perusahaan Badan Usaha Milik Negara ini terancam ditutup akibat utangnya menumpuk. Bahkan, PT Pertamina telah menghentikan pasokan avtur kepada Merpati.
Namun, ketika masalah ini dibawa kepada Menko Perekonomian untuk dibahas lebih lanjut, akhirnya Hatta memutuskan Merpati tidak jadi ditutup.
Namun, utang-utang Merpati yang telah menggunung tersebut diubah menjadi saham (restrukturisasi) dan Hatta memberikan waktu 1 bulan kepada Merpati untuk merancang business plan.
"Iya saya waktu itu meminta agar business plannya diselesaikan untuk dibahas. Tapi saya belum terima. Kan kalau sudah, pasti sudah dirapatkan," tutur Hatta Rabu (18/12) dikantornya.
Menurut Hatta, Merpati sudah menyelesaikan business plannya, namun belum sampai ke tangan Menko. Hatta bilang, apabila rencana bisnis yang sudah dibuat oleh Merpati itu nanti akan dirapatkan lagi dan akan diuji apakah rancangan tersebut masuk akal atau tidak.
"Kan sudah diberi waktu satu bulan, nanti kalau sudah akan diuji apakah ide bisnisnya tersebut masuk akal atau tidak. Kalau masuk akal ya jalan, kalau tidak, ya enggak mungkin," jelasnya.
Ketika ditanya apabila business plan yang dirancang tersebut tidak masuk akal, bagaimana keputusan selanjutnya, apakah ditutup? Hatta enggan menjawab. "Jangan ngomong gitu dulu, kita lihat nanti," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News