Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyampaikan, jika restrukturisasi PT Merpati Nusantara Airlines gagal, maskapai tersebut akan digabung (merger) dengan PT Garuda Indonesia Airlines (GIAA).
Langkah itu ditempuh jika setelah sebagian utang Merpati dikonversi jadi saham, tak ada satu pun investor yang tertarik menanamkan modal di maskapai pelat merah itu.
“Misalnya tidak dapat partner, tapi bukunya sudah bersih, digabungkan ke Garuda pun masih oke, dan tidak membebani Garuda karena utangnya sudah dibersihkan,” kata Dahlan ditemui usai rapat koordinasi di kantor Kemenko, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Kendati demikian, Dahlan mengatakan prioritas pemerintah saat ini adalah untuk menyepakati konversi utang ke saham. Di sisi lain, direksi Merpati juga harus serius merancang business plan dan giat menarik investor.
Dahlan juga menyampaikan, dalam rencana bisnis (business plan) tersebut, direksi Merpati harus menyertakan daftar calon investor atau mitra kerja yang bakal kembali menjalankan maskapai pelat merah tersebut.
Pemerintah menargetkan waktu 1 bulan kepada direksi Merpati untuk merampungkan business plan-nya. Selama ini, kata Dahlan, Merpati kesulitan untuk menggandeng mitra baru lantaran hutang yang teramat besar.
Dengan restu pemerintah untuk mengkonversi sebagian hutang menjadi saham, Merpati bisa lebih mudah mencari pemodal. (Estu Suryowati/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News