kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

H&B Intertex mencari mitra di Indonesia


Sabtu, 27 Desember 2014 / 00:05 WIB
H&B Intertex mencari mitra di Indonesia
ILUSTRASI. Progres kesiapan bursa kripto saat ini sudah 95%.


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Berlakunya era perdagangan bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 membuka celah ekspansi, baik untuk perusahaan lokal maupun perusahaan asing. Ini artinya, Indonesia tak hanya bisa memanfaatkan peluang ekspor ke negara Asean lain, tapi sebaliknya Indonesia juga bisa menjadi pasar negara di kawasan Asean lainya.

Produsen boneka asal Thailand, H & B Intertex Co ini berencana ekspansi ke Indonesia. Anak usaha Saha Group ini akan memproduksi boneka di Indonesia.

Untuk merealisasikan rencana ini, mereka kini bernegosiasi dengan salah satu investor Indonesia. Jidapa Kittinanthapanya, Managing Director H & B Intertex mengatakan, masih bernegosiasi untuk mendirikan perusahaan patungan di Indonesia.

Jidapa menargetkan, kesepakatan dengan calon mitra kelar di semester kedua tahun 2015. "Kami tertarik dengan Indonesia, karena negara ini punya populasi tertinggi di Asean. Dari 252 juta penduduk, 10% punya daya beli tinggi, sedangkan 20% berpenghasilan kelas menengah," kata Jidapa seperti yang dikutip dari Bangkok Post, Senin (22/12).

Perlu diketahui H & B Intertex merupakan perusahaan boneka asal Thailand yang selama ini memproduksi boneka beremerek dari Italia, Prancis, Hong Kong dan Singapura. Perusahaan ini punya misi memasarkan boneka merek Rainflower ke seluruh Asean dengan target penjualan senilai 500 juta baht.

Jika rencana H&B Intertex ekspansi ke Indonesia terealisasi, perusahaan ini bukan satu-satunya perusahaan boneka asal asing yang ada di Indonesia. Sebelumnya, raksasa boneka Mattel yang dikenal dengan boneka Barbie sudah lebih dulu membuka pabrik boneka di Indonesia.

Widjanarko Tjokro, Ketua Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI) mengatakan, kehadiran industri boneka asing ke Indonesia secara tak langsung akan meningkatkan daya saing boneka dari Indonesia. Dampak lain dari kehadiran investasi boneka itu adalah, terbukanya lapangan kerja baru serta terbukanya peluang bisnis baru terutama di sektor industri bahan baku boneka dan mainan. Hanya, "Saat ini sebagian bahan baku masih impor," jelas Widjanarko. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×