kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

HDMI sebut desainer mebel lokal masih terkendala ekosistem


Senin, 23 September 2019 / 22:47 WIB
HDMI sebut desainer mebel lokal masih terkendala ekosistem
ILUSTRASI. Penjualan Mebel Nasional


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tenaga desainer dalam negeri terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah desain yang dibuka di Indonesia. Sayangnya, ekosistem industri furnitur dalam negeri dinilai belum bisa mengakomodasi keterampilan-keterampilan yang dimiliki oleh desainer dalam negeri.

“Kendalanya kita tak terkoneksi, ekosistemnya itu kita belom jadi, sementara kalau di Vietnam di Cina dia udah jadi semua, jadi desainernya udah connected ke produsen dan ke trader-nya,“ ujar Ketua Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), Ira Samri kepada Kontan.co.id (23/09).

Permasalahan di atas menghambat industri mebel dalam negeri untuk bersaing dengan negara kompetitor lain seperti misalnya Vietnam. Hal ini selanjutnya diperparah dengan adanya keunggulan produktivitas pada Vietnam yang memiliki upah tenaga kerja lebih murah serta jam dalam kerja seminggu yang lebih banyak dibanding Indonesia.

Ira mengatakan dirinya sangat menyayangkan hal ini lantaran dirinya menilai bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar baik dari segi sumber daya desainer maupun kapasitas produksi untuk bersaing dengan negara penghasil mebel lainnya. Menurut Ira, industri mebel dalam negeri dapat dengan mudah mencapai target ekspor barang-barang mebel sebesar US$ 5 miliar.

Baca Juga: Hari ini platform digital jual beli furniture Abbasource resmi diluncurkan

Ira mengatakan bahwa ketiadaan ekosistem yang menghubungkan antara desainer dengan produsen dan penjual mebel dalam negeri kerap kali memaksa desainer mebel lokal untuk memproduksi dan memasarkan produksinya sendiri. Hal ini membuat kegiatan produksi dan penjualan mebel menjadi kurang efisien.

Menyikapi kondisi yang demikian, Ira mengatakan bahwa HDMI akan terus berupaya untuk membangun koneksi dengan produsen mebel dalam negeri agar dapat bersinergi dan berjalan secara bersama-sama.

Salah satu upaya konkret yang telah dilakukan diantaranya yakni dengan bekerja sama dengan abbasource.com. untuk diketahui abbasource merupakan sebuah platform digital jual beli furnitur yang dibangun untuk memfasilitasi produsen dan desainer mebel dalam negeri dalam menjual karyanya.

Selain menyediakan platform penjualan, abbasource juga melakukan kegiatan produksi mebel melalui fasilitas produksi yang berlokasi di daerah Semarang. Fasilitas tersebut pada nantinya akan digunakan untuk memproduksi usulan-usulan desain karya desainer dalam negeri.

Baca Juga: HDMI dan Abbasource selenggarakan kompetisi desain terbaik produk meja dan kursi

Kemitraan antara HDMI dengan Abbasource juga dilakukan dalam hal keanggotaan. Melalui kerja sama tersebut, setiap produsen mebel yang mendaftar ke dalam keanggotaan abbasource akan secara otomatis terdaftar sebagai anggota HDMI. 

Sebaliknya, anggota desainer yang tergabung dalam HDMI juga akan secara otomatis menjadi anggota Abbasource.

Asal tahu saja, HDMI saat ini telah memiliki sebanyak 200 anggota yang terdiri dari dari desainer maupun produsen mebel dalam negeri. Anggota yang tergabung berasal dari berbagai penjuru daerah seperti misalnya Solo, Jepara, dan Surabaya. 

Ke depannya, HDMI akan terus memperbanyak jumlah anggota dengan juga mendirikan cabang-cabang anggota di beberapa daerah lain seperti misalnya Jogjakarta dan Cirebon.

Baca Juga: Potensi pasar Singapura terbuka lebar untuk produk UKM

Sementara hal tersebut dilakukan, Ira juga mengatakan bahwa HDMI terus melakukan upaya-upaya lain untuk meningkatkan kualitas desain dan keterampilan-keterampilan anggotanya. 

Hal ini dilakukan melalui berbagai hal seperti misalnya mengadakan pelatihan bagi desainer lokal, mengadakan sertifikasi, serta melakukan riset guna mengembangkan desain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×