kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hari ini platform digital jual beli furniture Abbasource resmi diluncurkan


Senin, 23 September 2019 / 22:13 WIB
Hari ini platform digital jual beli furniture Abbasource resmi diluncurkan
ILUSTRASI. HDMI bekerjasama dengan Abbasource.com


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eksportir sekaligus produsen produk-produk designer furniture, Abbasource, resmi meluncurkan platform digital bernama abbasource.com hari ini (23/09).

Melalui platform ini, para desainer dan pembuat produk furnitur dalam negeri dapat mengusulkan produk maupun karya-karya desainnya untuk kemudian dijual di pasar global. Targetnya, abbasource bisa meraih 1.000 member baru setiap bulannya.

Sebelumnya, Abbasource telah aktif melakukan kegiatan produksi dan ekspor terhadap produk-produk furniture selama puluhan tahun. Namun demikian, abbasource kemudian memutuskan untuk membangun platform digital lantaran melihat adanya potensi yang besar dari desainer-desainer furnitur lokal.

“Kita memiliki orang-orang kreatif yang punya ide-ide desain yang tidak kalah dengan desain luar negeri namun tidak memiliki akses untuk memasarkan produknya ke pasar. Untuk itulah kami menjadi jembatan antara insan kreatif tersebut dengan pasar yang ada di dunia,“ ujar Chief Community Officer Abbasource, Indra Febriansyah, Senin (23/9).

Baca Juga: HDMI dan Abbasource selenggarakan kompetisi desain terbaik produk meja dan kursi

Indra mengatakan bahwa keanggotaan member di dalam platform abbasource.com terbuka baik bagi desainer maupun produsen furnitur lokal. Desainer yang telah menjadi member dapat mengusulkan produk dan karya-karyanya melalui lini Co-Creator Zone yang tersedia di dalam platform abbasource.com.

Ide desain yang sudah diunggah selanjutnya akan dipamerkan dalam etalase digital online store yang terdapat di dalam platform. Berbeda dengan etalase digital kebanyakan, abbasource.com juga memiliki lini our story yang mengisahkan informasi dan cerita di balik pembuatan setiap produk dan desain.

Pada tahap berikutnya abbasource memproduksi usulan desain yang dilirik oleh pembeli dalam jumlah besar untuk kemudian dijual secara ekspor ke pasar internasional. Dalam hal ini, Abbasource akan membayar royalti sebesar 5% dari harga jual penjualan bersih atas ide desain yang digunakan.

Menurut keterangan Indra, saat ini Abbasource sudah memiliki kapasitas untuk memproduksi dan mengekspor produk-produk furnitur sebanyak 20 kontainer berukuran 40 ft tiap bulannya. 

Baca Juga: Potensi pasar Singapura terbuka lebar untuk produk UKM

Namun demikian, Indra mengatakan bahwa kapasitas tersebut akan terus diperbesar seiring dengan bertambahnya kebutuhan produksi. Saat ini, proses produksi dilakukan di lokasi produksi utama Abbasource yang berlokasi di Semarang.

Selain menyasar desainer, abbasource juga membuka keanggotaan bagi produsen furnitur dalam negeri yang berminat untuk menjajaki pasar global. Dalam hal ini, abbasource menawarkan skema kerja sama dalam bentuk revenue sharing bagi produsen furnitur yang berminat untuk bergabung dalam keanggotaan member.

Porsi pembagian hasil yang ditawarkan dalam skema revenue sharing tersebut akan ditentukan melalui kesepakatan antara abbasource dengan produsen.

Penjualan ekspor dilakukan dengan menyasar target pasar ritel (end user) maupun institusi global. Adapun institusi yang dibidik dalam penjualan tersebut meliputi institusi yang menjual produk-produk furnitur di luar negeri serta arsitek yang sedang mengerjakan proyek-proyek pembangunan gedung perkantoran, hotel, apartemen, ataupun proyek-proyek besar lainnya.

Baca Juga: Peritel Perabot Rumah Bersolek di Ujung Tahun

Menurut Indra, pasar furnitur global menghadirkan peluang yang besar bagi produsen, desainer maupun penjual furnitur dalam negeri. Sejalan dengan pandangan tersebut, data Nikker pada tahun 2018 menunjukkan bahwa pasar furnitur dunia memiliki total nilai transaksi sebesar US$ 480 miliar.

Pada saat yang bersamaan, hasil survei USA Research and Markets menyebutkan bahwa industri furnitur global akan tumbuh sebsar 5,2% pada periode 2018-2023.

Sementara ini, penjualan ekspor produk furnitur dilakukan melalui pembayaran online dengan menggunakan kartu kredit. Namun demikian, Indra mengaku pihaknya tidak menutup peluang untuk bekerja sama dengan penyedia layanan pembayaran elektronik. “Kita tidak menutup kemungkinan nanti akan ada ewallet dan sebagainya,” tutur Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×