Reporter: Filemon Agung | Editor: Pratama Guitarra
"Untuk operator yang mungkin mengajukan penawaran, saya memperkirakan Total, Chevron atau tetap Shell," jelas Simon.
Pelepasan rampung tahun 2021
Harwood menambahkan, Inpex sendiri berharap calon pengganti Shell jika nantinya benar-benar hengkang maka adalah perusahaan yang memiliki kapabilitas dan kemampuan pemasaran LNG seperti Shell.
Harwood pun menilai, kecil kemungkinan bagi pemain migas raksasa untuk menggantikan Shell. Menurutnya NOC Asia berpeluang masuk dengan memasarkan LNG ke negaranya.
Harwood menambahkan, salah satu penyebabnya yakni porsi 35% dari proyek dengan total biaya pengembangan mencapai US$ 20 miliar memang paling mungkin hanya akan dilakukan perusahaan migas yang paling bullish.
Sementara sampai berita ini diturunkan, VP External Relation Shell Indonesia Rhea Sianipar belum menjawab pertanyaan Kontan.co.id atas pelepasan hak partisipasinya itu.
Baca Juga: Royal Dutch Shell Cabut dari Masela, Mitsui Mau Hengkang dari PLTU Paiton, Ada Apa?
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang, proses pembahasan divestasi saham Shell di Blok Masela masih dalam tahap awal dan masih terus berlangsung.
"Saya kira info divestasi masih awal, saya kira proses itu akan berjalan 1,5 tahun. Jika proses itu berlanjut paling lambat 2021 sudah harus selesai," ungkap Dwi dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (17/7).
Dwi pun belum bisa memastikan berapa besar hak partisipasi yang akan dilepas oleh Shell sebab proses pembahasan Shell dan Inpex Corporation masih berjalan.
Ia memastikan, dari laporan yang diterima SKK Migas alasan mundurnya Shell murni karena masela tak masuk dalam review portfolio global oleh Shell.
Kendati demikian, ia mengungkapkan, SKK Migas terus melakukan kordinasi dengan Inpex Masela untuk memastikan kelangsungan proyek Masela. Kelak, jika terjadi pergantian partner maka perlu ada persetujuan dari pemerintah.
"Terkait partner baru lain, kita tentu tetap mengacu ketentuan. kalau ada perubahan partner tentu harus seizin pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM," tandas Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News