kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga akhir tahun, Intiland Development akan bangun 60 unit rumah MBR di Pacitan


Senin, 06 Agustus 2018 / 16:19 WIB
Hingga akhir tahun, Intiland Development akan bangun 60 unit rumah MBR di Pacitan
ILUSTRASI. RUPS PT Intiland Development Tbk


Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Intiland Development Tbk (DILD) gandeng pengembang daerah Pacitan, Jawa Timur untuk membangun rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah terealisasi dengan baik.

Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan Intiland Development mengatakan, sejak menggandeng pengembang daerah Pacitan sejak tahun 2017, hingga saat ini sudah ada sekitar 31 unit rumah MBR yang terjual.

“Realisasinya cukup baik, kita saat ini baru sudah membangun 11 hunian rumah namun yang sudah terbeli itu sudah 31 unit rumah,” ujar Theresia kepada Kontan.co.id, Senin (6/7).

Menurutnya, hingga akhir tahun perseroan berharap bisa menjual dan membangun sebanyak 50-60 unit rumah yang berkapasitas dua kamar.

"Kami optimis sampai akhir tahun itu bisa jual 60 mengingat sampai pertengah tahun saja sudah ada 31 yang terjual dan harapan kami tentu saja agar bisa melampaui target tersebut," ujarnya.

Selain itu, tambah Theresia saat ini Intiland dan mitra pengembang memang hanya memfokuskan untuk perumahan MBR di daerah Pacitan. “Yang kami usung inikan model perumahan ya, dan saat ini memang belum ada rencana atau proyek baru khusus MBR karena memang masih fokus untuk mencapai target di Pacitan,” ujarnya.

Tomi Wistan, Presiden Direktur PT Menara Tinggi Bertumbuh mengatakan, sebagai salah satu mitra pengembang Intiland di Pacitan mengatakan, pihaknya telah meminta pihak marketing untuk menggenjot penjualan.

“Harga satu unit rumah ini sekitar Rp 130 juta, bisa dikatakan sangat murah oleh karena itu agar geraknya paralel kami minta juga ke marketing untuk menggenjot penjualan baik dari proses collect data maupun proses wawancara,” ujarnya.

Disinggung soal skema baru BMR, yakni dengan mengurangi porsi subsidi dalam kredit pemilikan rumah (KPR) dari 90% menjadi 75% Tomi mengatakan hal tersebut tidak akan mempengaruhi proyek yang telah berjalan.

“Aturan ini belum disosialisasikan, kalaupun tahun ini terjadi pemangkasannya tidak akan memberi dampak yang berarti karena kebijakan MBR tahun baru bisa jalan normal di bulan Mei yang jelas fokus kami tahun ini bekerja keras untuk memenuhi target,” ujarnya.

Untuk skema baru MBR, pihaknya akan koordinasi dengan Bank BTN agar tidak mengganggu proses penjualan dan pmbangunan rumah MBR di Pacitan. “Harapannya skema baru ini jangan sampai mengganggu proyek yang sudah jalan dari tahun lalu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×