kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Februari 2021, PTPP raih kontrak baru senilai Rp 1,077 triliun


Senin, 08 Maret 2021 / 17:35 WIB
Hingga Februari 2021, PTPP raih kontrak baru senilai Rp 1,077 triliun
ILUSTRASI. Logo grup PT PP.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Yuyus menambahkan, insentif di sektor properti yang dikucurkan pemerintah pada awal tahun ini bakal menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kinerja PTPP dan anak usaha, khususnya PT PP Properti Tbk (PPRO).

Insentif sektor properti yang diberikan pemerintah antara lain berupa Loan to Value (LTV) 100% atau DP 0%, serta insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah tapak dan rumah susun siap huni (ready stock) dari Maret hingga Agustus 2021.

"Dengan adanya insentif properti yang diberikan oleh Pemerintah diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi penjualan anak perusahaan PTPP, yaitu PPRO sehingga dapat berkontribusi terhadap target pemasaran PTPP di 2021," pungkas Yuyus.

Baca Juga: Bank Neo Commerce (BBYB) milik Akulaku bukukan laba Rp 15,87 miliar di 2020

Dalam catatan Kontan.co.id, PPRO ditargetkan mampu berkontribusi hingga 10% dari target pemasaran PTPP di tahun ini. Direktur Utama PPRO Sinur Linda Gustina mengatakan, insentif LTV 100% dan stimulus PPN cukup membantu dalam mendorong pertumbuhan sektor properti. "Hal ini merupakan katalis positif baik bagi kami, maupun bagi calon konsumen," tutur Sinur kepada Kontan.co.id, Selasa (2/3) lalu.

Pada saat ini produk residential PPRO berada di segmen market middle dengan rentang harga antara Rp 500 juta sampai dengan Rp 1,5 miliar. Sebagian besar merupakan unit ready stock siap huni sebagaimana dipersyaratkan pemerintah dalam insentif PPN.

PPRO memiliki unit apartemen ready stock yang tersebar di kota-kota besar seperti Bogor, Jakarta, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya dan Malang. Selain itu, ada pembangunan rumah tapak yang baru PPRO luncurkan pada bulan Februari 2021 dan sedang proses marketing. "Selanjutnya akan kami bangun di tahun ini juga yang berlokasi di Bandung, Depok dan Semarang," ungkap Sinur.

Baca Juga: Di 2021, Jasa Marga (JSMR) andalkan pendanaan dari perbankan, obligasi dan divestasi

Kata dia, daya beli masyarakat ekonomi kelas menengah untuk kembali melakukan spending pada sektor properti akan terbantu dengan adanya insentif PPN ini. Menurut Sinur, strategi marketing PPRO bisa beradaptasi di tengah kondisi PPKM Mikro saat ini. 

Strategi yang dilakukan diantaranya dengan melakukan digital marketing, thematic promotion, virtual event, subsidi bunga KPA, dan kerjasama dengan perbankan untuk memberikan kemudahan bagi calon konsumen. 

Selanjutnya: Kinerja Adaro Energy (ADRO) menurun tahun lalu, begini kata analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×