kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Hingga kuartal III, kontrak baru WIKA dari luar negeri sumbang Rp 2,5 triliun


Rabu, 06 November 2019 / 15:31 WIB
Hingga kuartal III, kontrak baru WIKA dari luar negeri sumbang Rp 2,5 triliun
ILUSTRASI. Wijaya Karya (WIKA) raih Juara 1 International Year in Infrastructure 2019


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk catatkan kontrak baru dari luar negeri senilai Rp 2,5 triliun hingga kuartal III lalu. Adapun hingga tutup tahun pihaknya membidik target kontrak luar negeri senilai Rp 4,5 triliun.

Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya menyebutkan sepanjang 9 bulan kemarin pihaknya telah mendapatkan 4 proyek dari luar negeri. 

Baca Juga: Fasilitas NIA Jadi Daya Tarik Ekspor Strategis di Negara Non Traditional Market

Secara rinci, keempat proyek tersebut yakni proyek jembatan di Malaysia, proyek apartemen untuk publik di Aljazair, proyek pembangunan sarana MICE di Dubai, dan proyek stasiun MRT di Taiwan.

"Total nilai kontrak dari proyek luar negeri hingga September 2019 telah mencapai kurang lebih Rp 2,5 triliun," ujarnya kepada  kontan.co.id , Senin (4/11).

Ia menjelaskan secara bisnis mendapatkan kontrak dari luar negeri lebih memberikan profit lantaran margin laba yang lebih tinggi ketimbang kontrak dalam negeri. 

Menurutnya, dari kontrak luar negeri margin laba yang bisa diraihnya sekitar 13% hingga 17%. Sedangkan dari dalam negeri berkisar 10%-12%.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan hari ini

Selain itu, Mahendra menyebutkan keuntungan lainnya dari pembayaran dalam valuta asing. Dari sana, kemampuan hedging perseroan meningkat untuk belanja valuta asing terhadap mesin dan/atau material impor.

Pada tahun ini, emiten dengan kode saham WIKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik lini bisnis luar negeri dapat mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 4,5 triliun atau berkontribusi sebesar 7% terhadap pendapatan perseroan.

Kendati lebih memberi keuntungan, pasar luar negeri dinilai juga menantang. "Poin yang menjadi tantangan umumnya berkutat pada pemahaman situasi dan kondisi kekinian yang meliputi unsur risiko usaha, budaya, dan sistem perpajakan dan kepabeanan," jelasnya.

Baca Juga: WIKA catat laba bersih Rp 1,57 triliun hingga kuartal III-2019

Namun, Mahendra bilang hal tersebut mampu teratasi lantaran satu dekade silam WIKA juga pernah mengerjakan beberapa proyek di luar negeri seperti di Dubai dan Aljazair.

Sepanjang 2019, WIKA membidik nilai kontrak baru senilai Rp 61,74 triliun. Hingga September nilai kontrak baru yang berhasil diraih sebesar Rp 25,74 triliun atau tumbuh 1,64% secara YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×