Reporter: Maria Rosita | Editor: Edy Can
JAKARTA. Ramadan bulan penuh berkah, berbagai sektor bisnis kebanjiran order, terutama di bidang makanan dan pakaian. Namun, tidak demikian bagi pengembang rumah tinggal (landed house). Para pengembang memperkirakan, selama bulan puasa hingga Lebaran nanti, bisnis penjualan properti, khususnya rumah tinggal bakal sepi.
Wahyu Sulistio, Manajer Umum Komunikasi PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mengatakan, kondisi tersebut sudah merupakan kondisi musiman. Tidak heran, bila pengembang umumnya memilih tidak meluncurkan produk baru pada kurun waktu tersebut.
Metland sendiri memastikan tidak meluncurkan tipe rumah baru ataupun kluster sepanjang Agustus-September, walaupun sebenarnya ada produk baru yang harus diluncurkan. "Penjualan biasanya turun sekitar 20%, makanya, peluncuran produk baru ditunda," kata Wahyu, Selasa (2/8).
Wahyu bilang, peluncuran tersebut akan dilakukan setelah Lebaran. Selain itu, setelah Lebaran juga masih ada waktu sekitar tiga bulan untuk mengejar target penjualan di tahun 2011 ini.
Catatan saja, di semester I-2011 ini, Metland mengaku target penjualannya telah terlampaui. Namun Wahyu enggan menjelaskan angkanya secara rinci. Yang jelas, sepanjang kuartal I 2011, total pendapatan dari penjualan tanah dan rumah mencapai Rp 126,7 miliar, tumbuh 280% dalam setahun terakhir. "Semester II, targetnya harus lebih besar dari enam bulan pertama lalu," terang Wahyu.
Liza Djohan, Senior Manajer Komunikasi PT Alam Sutera Realty Tbk mengemukakan hal yang sama. Ia bilang, perusahaanya juga sudah mengantisipasi penurunan penjualan saat puasa dan Lebaran. Mereka memilih mempercepat peluncurkan kluster baru, yakni Sutera Pelangi pada 29 Juli lalu. Di produk ini, Alam Sutera menawarkan 142 unit rumah untuk kelompok menengah ke atas, tapi baru terjual 62 unit. "Sisanya baru akan digenjot penjualannya setelah lebaran," tandas Liza.
Liza menjelaskan, 55 unit rumah di Sutera Pelangi terjual bulan lalu. Harga setiap rumah mulai Rp 2,3 miliar - Rp 5,4 miliar dengan tipe 240/223 hingga 642/349.
Setelah peluncuran produk ini, Liza menjelaskan, Alam Sutera bakal cooling down dulu. "Kami belum pernah leuncurkan produk saat puasa atau Lebaran, karena peminatnya sepi," jelas Liza. Hal itu karena karena masyarakat memfokuskan anggarannya untuk memenuhi kebutuhan pada bulan puasa dan Lebaran. Selain makanan, masyarakat juga menganggarkan uangnya untuk dana mudik dan keperluan hari raya.
Setyo Maharso, Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI), bilang, meski penjualan turun di bulan puasa, tapi pengembang masih berpotensi meningkatkan penjualan tahun ini. Soalnya, setelah Lebaran, penjualan bisa meningkat. "Dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang bisa mencapai 6,4%, kebutuhan rumah tinggal tetap tinggi," jelas Setyo.
Apalagi, saat Lebaran nanti, banyak yang mendapatkan tunjangan hari raya (THR) yang bisa bermanfaat menambah uang muka pembelian rumah. "Mereka yang ingin punya rumah, biasanya menunggu THR keluar," kata Setyo.
Namun, Setyo juga menyarankan, saat puasa adalah momen yang tepat untuk membeli rumah. Penyebabnya, saat pasar sepi, harga biasanya turun sekitar 14%. "Setelah Lebaran, harga bakal naik lagi hingga 20%," papar Setyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













