Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi lebih baik jika melihat situasi global yang fluktuatif.
Indikatornya, investasi dari luar atau asing masih masuk, sedangkan daya beli masyarakat juga lebih baik pasca hantaman pandemi Covid-19. Meski demikian, gejolak di tahun politik akibat suksesi kepemimpinan tidak berdampak besar terhadap kegiatan ekonomi dan dunia usaha.
"Dunia usaha tentu sangat membutuhkan stabilitas ekonomi dan politik, kondisi aman dan kondusif, sehingga nyaman untuk berbelanja, tenang untuk berwisata dan bagus bagi investasi," kata Ketua Umum Hippindo Budiharjo Iduansjah saat berbincang dengan KONTAN, Kamis (22/8/2024).
Baca Juga: Hippindo: Jitex 2024 Mendorong Jakarta Menjadi Kota Pusat Bisnis Nasional
Dengan situasi yang aman terkendali, Hippindo berharap Indonesia memiliki magnet yang kuat sebagai destinasi belanja, wisata hingga penanaman modal baik dari lokal dan mancanegara.
Meski demikian, Budiharjo memberikan catatan terhadap masuknya investasi asing di sektor ritel agar tetap memberikan ruang bagi peritel lokal terus tumbuh dan berkembang.
"Untuk masuknya investasi dari luar ini ya harus ada pengaturan yang efektif, sehingga tercipta persaingan yang sehat. Pemain lokal bisa terus bertumbuh untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi," paparnya
Mencermati dinamika politik yang berkembang saat ini, Budiharjo menyikapinya secara positif. Dinamika yang terjadi di antara pihak eksekutif, legislatif dan yudikatif terkait isu pilkada merupakan sebuah proses untuk mencapai stabilitas politik dari peran masing-masing lembaga tersebut.
Baca Juga: Polemik Kebijakan Impor Bikin Pebisnis Ritel Merana
Hanya saja, dalam dinamika politik tersebut harus dibarengi dengan cara-cara komunikasi yang lebih terbuka dan penyelesaian dilakukan secara diplomasi atau musyawarah agar bisa diterima semua pihak.
"Makanya, kami selalu mengimbau dan berusaha menenangkan publik agar ketegangan mereda. Kami kan berada di luar dunia politik, tapi industri ini membutuhkan stabilitas politik bukan hanya ekonomi saja," sebut Budiharjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News