kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

HKI: Kawasan Industri Batang menarik untuk pelaku industri padat karya


Kamis, 02 Juli 2020 / 19:55 WIB
HKI: Kawasan Industri Batang menarik untuk pelaku industri padat karya
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (tiga kanan) didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (tiga kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri), Bupati Batang Wihaji (empat kiri) dan jajaran menteri lainnya berbincang


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

Angka ini relatif lebih rendah apabila dibandingkan dengan UMP kawasan lainnya seperti Jawa Barat yang memiliki besaran UMP Rp 1,81 juta ataupun Jawa Timur yang UMP-nya ditetapkan sebesar Rp 1,76 juta.

Kendati demikian, hal ini bukan berarti bahwa Kawasan Industri Batang tidak memiliki kekurangan. Sanny menilai, pelabuhan Tanjung Mas yang terletak di Jawa Tengah terbilang masih kurang memadai, sehingga sebagian pelaku industri yang ada di Jawa Tengah masih cenderung bergantung pada Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

“Yang di Batang ini, dijanjikan akan ada pelabuhan, cuma membangun pelabuhan kan tidak bisa langsung jadi, jadi tantangannya ada di situ,” imbuh Sanny.

Baca Juga: Bawa Investasi Rp 11,9 Triliun, Tujuh Investor Asing Merelokasi Pabrik ke Indonesia

Untuk diketahui, Kawasan Industri Batang terletak di sisi utara Tol Trans Jawa. Letaknya berjarak 50 kilometer dari Bandara Ahmad Yani dan 65 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Mas. Kawasan Industri Batang ini diperkirakan dapat ditempuh dalam waktu 4 jam dari Jakarta, 1 jam dari Semarang.

Rencananya, Dalam pengembangan Kawasan Industri Batang ini akan dibagi menjadi 3 (tiga) zonasi, yaitu: Zona Industri Ringan dan Sedang, Zona Inovasi dan Ekonomi Kreatif, serta Zona Manufaktur dan Logistik.

Sayangnya, pihak PT PP (Persero) Tbk mengaku masih belum bisa membeberkan berapa perkiraan nilai investasi ataupun skema pendanaan yang akan digunakan untuk mengembangkan kawasan ini.

“Nilainya masih dihitung,” kata Direktur Strategi Korporasi dan HCM. Yul Ari Pramuharjo kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×