Reporter: Herlina KD | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Melambungnya harga komoditi pangan saat ini rupanya tidak serta merta dinikmati oleh petani. Tak jarang, harga komoditi di tingkat petani hanya separuh dari harganya di tingkat konsumen. Karenanya, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan membentuk Badan Penyangga Komoditi Pertanian.
Wakil Ketua HKTI Rahmat Pambudy mengatakan badan penyangga komoditi pertanian ini akan membantu petani agar bisa menjual produknya dengan harga yang baik, serta mengurangi tekanan dari para tengkulak.
Ketua Pokja Penyangga Pangan HKTI Ismet Hasan Putro menambahkan gagasan mengenai badan penyangga komoditi pertanian ini berawal dari kenaikan harga komoditi seperti cabai yang sangat tinggi, tapi petani tidak bisa menikmati kenaikan harga ini. Sementara itu, "Di saat harga normal, para petani enggan menanam karena secara ekonomis tidak menguntungkan," ujar Ismet Kamis (13/1).
Ismet juga menambahkan, badan penyangga komoditi ini nantinya berfungsi sebagai mediator untuk membeli produk pertanian dengan harga terbaik. Termasuk menjadi mediator untuk membeli produk pertanian saat panen dan harganya jatuh.
Nantinya, badan penyangga komoditi pertanian ini akan menjadi mediator yang menghubungkan petani dengan para pedagang atau ritel termasuk supermarket yang akan menampung produk pertanian mereka. Tak hanya itu, Rahmat mengatakan selain membentuk badan penyangga komoditi pertanian, HKTI juga akan menghidupkan kembali koperasi pertanian. Koperasi ini berguna sebagai wadah untuk membantu kegiatan anggota HKTI terutama dalam membantu proses produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News