kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Holcim resmi operasikan terminal semen di Lampung


Jumat, 11 November 2016 / 15:12 WIB
Holcim resmi operasikan terminal semen di Lampung


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) resmi mengoperasikan terminal semen di Lampung, Desa Rangai Tritunggal, Lampung Selatan pada Jumat (11/11). Terminal semen ini berkapasitas 1 juta ton semen per tahun dalam bentuk kantong dan curah.

Peresmian terminal juga dihadiri Wakil Bupati Lampung Selatan, Nanang Hermanto beserta jajaran dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Direksi PT Holcim Indonesia Tbk.

Gary Schutz, Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk mengatakan, proses konstruksi hingga rampungnya terminal ini memakan waktu dua tahun dengan total investasi senilai US$ 26 juta.

Menurut Gary, keberadaan terminal semen ini akan semakin memperkuat keberadaan Holcim Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar di Sumatra terutama di Lampung dan sekitarnya. Terminal ini dilengkapi dengan pelabuhan kapal dan peralatan berteknologi yang ramah lingkungan.

“Dengan keberadaan terminal semen ini, kami ingin berada lebih dekat dan menjamin pasokan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Lampung dan sekitarnya," kata Gary dalam rilis, Jumat (11/11).

Gary berharap, pemerintah memberikan stimulasi untuk memulihkan keseimbangan kebutuhan dan pasokan semen nasional. Ini mengingat perlambatan ekonomi masih terjadi dan menurunnya kebutuhan pasar semen domestik, serta ditambah semakin banyaknya pemain baru.

Terutama harapan untuk realisasi proyek-proyek infrastruktur yang akan berpengaruh pada pembangunan sektor lainnya seperti perumahan dan bangunan komersial. “Kondisi perekonomian saat ini bukan satu-satunya permasalahan yang dihadapi. Semakin ramainya investasi baru menyebabkan peningkatan drastis total kapasitas produksi semen yang melampaui permintaan bahkan hingga 6 sampai dengan 10 tahun ke depan”, sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×