Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding BUMN Danareksa semakin memperkuat kontribusinya dalam pengembangan sektor pariwisata nasional. Holding ini melalui Nindya Karya telah berhasil menyelesaikan sejumlah proyek strategis yang mengubah destinasi wisata Indonesia menjadi daya tarik global.
Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, berbagai destinasi wisata yang direvitalisasi ini tidak hanya akan meningkatkan pengalaman wisatawan, tetapi juga menggerakkan pertumbuhan ekonomi lokal dan menjaga pelestarian budaya.
“Komitmen tersebut sejalan dengan Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo untuk mendorong promosi pariwisata Indonesia yang berkelas dunia, guna menciptakan pertumbuhan ekonomi,” kata Yadi dalam keterangannya, Rabu (22/1).
Dalam menghadirkan destinasi wisata berkelas dunia, lanjutnya, Nindya Karya telah menyelesaikan proyek revitalisasi infrastruktur pariwisata yang mengedepankan kualitas dan berkelanjutan diharapkan dapat menyokong upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata global.
Baca Juga: InJourney Airports Cetak Kinerja Positif di 2024, Layani 155,9 Juta Penumpang Pesawat
Pertama, perusahaan menyelesaikan penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi. Penataan meliputi Alun-Alun Merdeka, Sombu Dive, Puncak Toliamba, dan Danau Kapota ini diharapkan menjadikan Wakatobi sebagai pilihan destinasi wisata pulau.
Kedua, revitalisasi Candi Borobudur yang meliputi penguatan struktur candi, penataan kawasan ramah lingkungan dan pengelolaan wisata secara berkelanjutan.
Ketiga, revitalisasi Bali Beach Convention Center: Fasilitas konvensi dengan kapasitas 5.000 orang ini diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir pada Januari 2024. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan daya saing Bali sebagai pusat pariwisata serta Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) kelas dunia.
Keempat, membangun MICE di Labuan Bajo bertajuk Golo Mori Convention Center (GMCC). Proyek ini semakin memperkuat posisi Tana Mori di Manggarai Barat sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas.
Kelima, revitalisasi Gedung Keong Mas di TMII. Ikon edukasi berbentuk keong mas ini kini kembali memikat pengunjung dengan fasilitas modern yang mengangkat kekayaan budaya dan alam Indonesia.
Sebagai informasi, Nindya Karya adalah salah satu contoh keberhasilan restrukturisasi dan revitalisasi yang dilakukan di Holding BUMN Danareksa. Nindya Karya yang sebelumnya berada di dalam pengelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), kemudian diinbrengkan ke dalam Holding BUMN Danareksa pada tahun 2022.
Baca Juga: Pendopo Hadir di TMII dan Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Budaya
Menurut Yadi, dukungan infrastruktur yang berkualitas akan meningkatkan aksesibilitas, kualitas layanan, dan pengalaman wisatawan yang mengunjungi destinasi tersebut. Pengembangan infrastruktur pariwisata akan menawarkan peluang baru bagi masyarakat yang pada akhirnya akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, sektor pariwisata berkontribusi 4,01% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2024. Sepanjang periode Januari-Oktober 2024, sektor pariwisata telah menarik 11,6 juta wisatawan mancanegara dan 839,4 juta wisatawan Nusantara. Adapun perolehan devisa dari sektor ini tercatat sebesar US$12,6 miliar.
“Holding BUMN Danareksa sebagai spesialis transformasi dan investasi terus mendorong penciptaan nilai di berbagai sektor yang dikelola, termasuk jasa konstruksi.” pungkas Yadi.
Selanjutnya: Trump Gaungkan Ancaman Tarif Baru Terhadap Uni Eropa dan China
Menarik Dibaca: Menghitung Premi Asuransi Kebakaran Rumah dengan Tips dari Allianz
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News