Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketahanan gula nasional kini menjadi salah satu fokus utama holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero). Untuk itu, holding PTPN melakukan restrukturisasi bisnis gula, sebagai langkah strategis menjawab tantangan ketahanan gula nasional.
Restrukturisasi bisnis gula tersebut merupakan bagian dari 88 Program Strategis Kementerian BUMN. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) memiliki tanggung jawab melipatgandakan produksi gula menjadi 1,8 juta ton untuk mendukung swasembada gula konsumsi tahun 2025 sekaligus menyejahterakan petani tebu rakyat.
Holding Perkebunan Nusantara telah membentuk PT Sinergi Gula Nusantara pada 17 Agustus 2021 lalu. PT Sinergi Gula Nusantara merupakan gabungan tujuh anak perusahaan pengelola perkebunan tebu.
Pembentukan Sinergi Gula Nusantara ini memiliki tiga inisiatif utama. Yaitu modernisasi pabrik gula, intensifikasi melalui peningkatan produktivitas, serta ekstensifikasi lahan dengan cara sinergi BUMN dan program kemitraan dengan petani tebu.
“Tahun 2021, sebelum transformasi bisnis gula , sebenarnya beberapa pabrik gula kami sudah memiliki kinerja optimum dengan harga pokok produksi sekitar Rp 8.000,” ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), M. Abdul Ghani, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Sab\tu (15/1).
Holding Perkebunan Nusantara telah memiliki roadmap bisnis gula yang sejalan target Pemerintah dalam mencapai swasembada gula. “Mewujudkan kesejahteraan petani tebu rakyat merupakan faktor kunci dalam mewujudkan kemandirian gula konsumsi nasional”, ujar Ghani.
Roadmap gula ke depan, BUMN melalui PTPN dan BUMN pangan lain akan berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendampingan dan pendanaan untuk meningkatan produktivitas. Serta minat petani dalam menanam tebu.
Ghani yakin, dengan kolaborasi PTPN dan Petani Tebu Rakyat dapat menyukseskan swasembada gula konsumsi nasional, menyejahterakan petani, dan menciptakan gula dengan harga yang wajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News