Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Honda Brio Satya menjadi produk ketiga yang siap diluncurkan memanfaatkan program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) setelah Toyota dan Daihatsu denga Ayla dan Agya. Persiapan produksi sudah dilakukan saat in dengan target bisa dipasarkan akhir tahun ini.
"Penjualan belum diputuskan sampai juknis (petunjuk teknis) keluar, termasuk hasil audit, pengembangan final dan lain-lain," ujar Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) kepada KompasOtomotif, semalam (19/6).
Brio Satya sudah didaftarkan di Kementerian perindustrian dibekali mesinĀ 1.200 cc, dengan lima varian pilihan dengan status rakitan lokal terurai penuh (CKD). Dijelaskan, Honda sengaja memilih kapasitas mesin lebih besar (1.200cc) ketimbang 1.000 cc seperti yang digunakan Daihatsu untuk Ayla dan Agya. "Ini untuk membedakan (segmentasi di pasar)," lanjut Jonfis, singkat.
Honda mengambil langkah berbeda. Ketika semua merek "teriak" irit dan murah dijadikan keunggulan utama, Honda mencoba tampil beda dengan menawarkan kapasitas maksimum tetapi masih sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2013, yakni maksimum 1.200 cc.
Rencananya, Brio Satya dirakit memanfaatkan pabrik baru HPM yang saat ini sedang dibangun. September 2013, ditargetkan pabrik baru itu sudah mulai bisa dimanfaatkan. Diharapkan, sebulan atau dua bulan (November atau Desember) sudah bisa dipasarkan! (Agung Kurniawan/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News