kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun Ini, Mobil Murah Bisa Terjual 50.000 Unit


Selasa, 11 Juni 2013 / 07:10 WIB
Tahun Ini, Mobil Murah Bisa Terjual 50.000 Unit
ILUSTRASI. Hingga medio Desember, dana pungutan sawit mencapai Rp 69,72 triliun


Reporter: Tendi Mahadi, Aceng Nursalim, Cindy Silviana Sukma | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Akhir bulan ini, aturan turunan yang menjadi petunjuk teknis (juknis) beleid Low Cost Green Car (LCGC) akan keluar. Setelah itu, para produsen otomotif bisa memproduksi mobil murah dan melepasnya ke pasar. Pemerintah memperkirakan, kehadiran mobil murah ini bakal memberi kontribusi sekitar 50.000 unit terhadap total penjualan mobil tahun ini.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemperin), Budi Darmadi, mengatakan saat ini Kemperin tengah mengharmonisasi aturan turunan dari beleid LCGC itu. "Saat ini masih tahap harmonisasi. Akhir bulan ini pasti beres," jelasnya, Senin (10/6).

Budi menambahkan, beberapa hal yang bakal diatur dalam aturan turunan ini, antara lain detail penggunaan teknologi dan timeline penggunaan komponen lokal yang harus ada dalam tiap produk LCGC.

Hanya saja, kontribusi kendaraan LCGC mungkin tak begitu signifikan terhadap penjualan mobil tahun ini. Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan bermotor (Gaikindo) Eddy Sumedy bilang, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan berdampak pada kinerja penjualan mobil tahun ini.

Di sisi lain, sisa waktu yang dimiliki oleh pabrikan mobil untuk memproduksi mobil murah juga tinggal beberapa bulan. Hal ini tak cukup mampu mendongkrak penjualan mobil tahun ini. Sehingga, "Target penjualan kita masih di kisaran 1,1 juta unit tahun ini," ujar Edy.

Sejauh ini, beberapa pabrikan mobil telah melirik program LCGC, yakni PT Toyota Astra Motor, PT Astra Daihatsu Motor, PT Nissan Motor Indonesia, PT Honda Prospect Motor, PT Suzuki Indomobil Sales, dan PT Tata Motors Indonesia.

Budi bilang, saat ini, sudah ada komitmen investasi dari lima pabrikan otomotif dengan total nilai investasi mencapai US$ 3 miliar. Sebagian investasi ini sudah disuntikkan oleh beberapa ATPM di dalam negeri sejak tahun lalu dengan membangun pabrik.

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan Toyota Astra Motor (TAM) merupakan dua produsen mobil yang paling siap untuk memproduksi mobil LCGC, yakni Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Dua produk itu akan diproduksi di pabrik baru ADM di Karawang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi terpasang sebanyak 10.000 unit per bulan.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra bilang, pihaknya masih menunggu beleid turunan dari pemerintah untuk mulai memproduksi mobil murah. "Target penjualan kita untuk Daihatsu Ayla adalah 3.000 unit per bulan," ujarnya baru-baru ini.

Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor bilang, Honda akan mengusung merek Honda Brio untuk mobil murah.

Menurutnya, Honda sudah menyiapkan pabrik untuk memproduksi mobil murah ini. "Nanti, mobil LCGC akan diproduksi di pabrik baru kami di Karawang," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×