Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Honda Prospect Motor (HPM) akan menghentikan kegiatan produksinya di Pabrik berkapasitas 200.000 unit per tahun yang berlokasi di Karawang selama 14 hari mulai tanggal 13 April 2020 mendatang.
Keputusan ini salah satunya diambil atas dasar pertimbangan kondisi pasar otomotif yang di dalam negeri yang tengah lesu di tengah-tengah wabah virus corona (COVID-19).
“Pada dasarnya kami harus menyesuaikan tingkat produksi kami dengan permintaan pasar,” kata Yusak Billy, selaku Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) ketika dihubungi oleh Kontan.co.id pada Selasa (7/4).
Baca Juga: Penjualan mobil Honda turun 11% gara-gara pandemi corona
Lebih lanjut, Yusak mengungkapkan bahwa gangguan bisnis akibat corona sudah mulai berimbas pada penjualan mobil Honda. Pada Maret 2020 lalu, Honda membukukan penjualan ritel sebanyak 10.657 unit. Angka ini turun sekitar 30% dibandingkan penjualan Maret 2019 lalu yang mencapai 15.179 unit.
Dengan adanya penghentian produksi sementara, maka realisasi produksi mobil Honda diperkirakan berkurang setengah dari rencana volume produksi semula yang dicanangkan sebelumnya.
Meski begitu, Yusak memastikan bahwa stok ketersediaan unit yang ada akan mampu memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor selama Honda berhenti beroperasi sementara. Beberapa rencana ekspor seperti misalnya ekspor komponen serta ekspor utuh alias completely built up (CBU) Honda Brio diklaim masih berjalan sesuai rencana.
Baca Juga: Dampak virus corona, Suzuki Indomobil setop produksi dua pekan
Di samping itu, Yusak juga memastikan bahwa kegiatan layanan purnajual masih akan tetap diberikan, sebab Honda masih akan membuka operasional dealer dan bengkel yang ada dengan tetap mengikuti anjuran pencegahan yang diberikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat.
Tidak hanya itu, Honda juga akan terus meningkatkan layanan home service perawatan berkala untuk mengakomodasi permintaan jasa dari pelanggan yang tidak bisa datang ke diler.
Baca Juga: Penjualan Honda Brio mampu tumbuh 13% di dua bulan pertama tahun ini
Menyoal proyeksi pasar ke depannya, Yusak berujar masih terlalu dini untuk memprediksi kondisi pasar industri otomotif hingga akhir tahun. Oleh karenanya, Honda lebih memilih untuk berfokus meningkatkan efisiensi bisnis dan produksi serta menjaga penguasaaan pangsa pasar ritel minimal 14,5% dengan cara menjaga ketersediaan unit yang optimal.
“Target kami adalah mempertahankan marketshare tahun ini, volume menyesuaikan dengan kondisi pasar,” tutur Yusak (7/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News