kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hotel dan restoran menjerit terdampak pandemi, Kemenparekraf siapkan jurus


Selasa, 19 Januari 2021 / 14:36 WIB
Hotel dan restoran menjerit terdampak pandemi, Kemenparekraf siapkan jurus
ILUSTRASI. Gambar dipasang di kursi untuk menerapkan protokol kesehatan jaga jarak di sebuah restoran cepat saji


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

"Saat ini Kemenparekraf tengah  menyiapkan berbagai program stimulus lanjutan  bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Program ini diharapkan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat  dalam upaya membangkit kembali usaha mereka  dari keterpurukan akibat pandemi," ungkap Rahayu.

Rahayu menyebut, program tersebut antara lain, berupa dana hibah pariwisata yang akan   ditingkatkan luas cakupannya.

"Sebagai gambaran, tahun lalu dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun telah dilakukan untuk pemulihan hotel, restoran di daerah pariwisata terdampak," katanya.

Sementara untuk tahun 2021 ini, Ia mengatakan, dana hibah pariwisata tersebut tengah diusahakan agar nilainya bertambah dan cakupan diperluas selain hotel, restoran, juga usaha biro perjalanan wisata (BPW) dan usaha wisata lainnya.

Kemenparekraf juga tengah mengusahakan realokasi anggaran serta langkah kerja sama dengan pemda melalui dana alokasi khusus (DAK). Fokusnya diarahkan untuk membantu perlindungan sosial terutama bagi para pekerja informal di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga: Ini penyebab bisnis kedai kopi masih lesu

Upaya lainnya adalah koordinasi dengan K/L terkait untuk upaya pemberian pinjaman lunak jangka waktu 10 tahun dengan bunga di bawah KUR  bagi sektor korporasi yang memiliki banyak pekerja. Juga tengah menyusun skema bantuan pinjaman tanpa agunan kepada usaha kecil yang besarnya  Rp 50 juta.

"Berbagai upaya yang dilakukan Kemenparekraf dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada masa pandemi Covid-19 saat ini, merupakan  strategi berupa inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan melibatkan seluruh kekuatan Pentahelix pariwisata yang terdiri unsur; akademisi, pelaku usaha, pemerintah, komunitas, dan media," pungkas Rahayu.

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memaparkan industri perhotelan dan restoran kian kritis. Secara rata-rata PHRI mencatat okupansi nasional berada di level 20%. Bahkan, PHRI melihat saat ini sudah banyak hotel-hotel yang mulai dijual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×