Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pengelola hotel asal Majalengka, PT Hotel Fitra International bersiap melakukan ekspansi bisnis ke sektor tour & travel umroh setelah beberapa waktu lalu diberitakan siap menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat.
PT Hotel Fitra International berencanaenawarkan saham sebanyak 36,67%, setara 220 juta saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Pengelola hotel berbintang di Majalengka ini menawarkan saham perdana di kisaran Rp 100 hingga Rp 105 per saham. Jadi, target dana segar sebesar Rp 22 miliar hingga Rp 23,1 miliar.
Direktur Operasional PT Hotel Fitra International Tomi Tris bilang rencana ekspansi bisnis tour & travel umroh sangat potensial. "Kami targetkan akhir tahun bisa dimulai," jelas Tomi, Selasa (21/5). Letak Hotel Fitra Majalengka yang tidak begitu jauh dari Islamic Center Majalengka dan dukungan pemerintah daerah membuat pihak perusahaan yakin dengan rencana bisnis ini.
Sayangnya, Tomi tidak bisa memastikan besaran investasi untuk proyek tersebut dan besaran modal yang disiapkan oleh perusahaan ditahun 2019 ini. Sementara itu Tomi menyebut sepanjang kuartal pertama pendapatan Hotel Fitra sebesar 40% didominasi dari sewa kamar long stay wisatawan dan perusahaan.
"Selain itu penyewaan kamar, pendapatan juga bersumber dari MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition) dengan persentase berimbang," ungkap Tomi.
Sepanjang tahun 2019, Hotel Fitra berencana membangun Convention Hall dengan sebagian dana berasal dari dana IPO. Adapun convention hall akan dimulai pada Juli 2019 dan diharapkan mampu beroperasi pada Oktober 2019.
Lebih jauh Tomi menyebut hingga kuartal pertama 2019, perusahaan berhasil memperoleh peningkatan okupansi. "Tingkat okupansi meningkat 62% year on year (yoy) dibanding tahun lalu," jelas Tomi.
Mengutip laporan Kontan.co.id, Hotel Fitra menargetkan dapat mencatatkan pertumbuhan hingga 112% pasca IPO. Optimisme dalam berbagai rencana bisnis perusahaan dianggap realistis oleh Tomi terlebih melihat perkembangan hotel sekarang yang nyaris tidak memiliki pesaing. "Disekitaran daerah Majalengka secara otomatis tidak ada pesaing, sehingga peluang kami cukup besar," tandas Tomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News